Saturday, September 26, 2015

Love Is Strange (Chapter 9)



Title                      : Love I Strange
Author                  :Nadiya N
Main cast              :MattyBraps & Carissa Adee
Support Cast         :Ibu matty (Ny.Jason) Sierra dan yang lainnya
Rating                   : PG 15
Genre,                   : Romance
Length                  : Chapter
Back                     : 
Chapter 1, Chapter 2,  Chapter 3, Chapter 4 ,Chapter 5 , Chapter 6 , Chapter 7, Chapter 8



 Don't Copas!!!




Happy reading




"Untuk apa kau kesini?"


Seketika nafas Carissa tercekat langkahnya pun terhenti .
Matty masih belum membalikkan badannya.

"Kenapa diam?", tanya Matty dengan nada yang sangat datar.

Carissa hanya menunduk dia masih belum bersuara. Tangannya meremas ujung rok yang dia pakai. Jika dipikir kenapa dia bisa setakut ini hanya untuk menjawab  pertanyaan Matty. Apa dia yang salah? kalau iya apa masalahnya. Carissa berusaha tegap untuk mengatasi ini. Dia mengangkat wajah dan mulai berkata,"Ak-ku mencari-mu".

Tanpa menunggu jawaban lama Matty langsung menyaut,"untuk apa?",lirih Matty.

Jedaarrr. 'Apa katanya?, untuk apa? ', Carissa mulai meledak , wajahnya yang semula sedikit takut kini menjadi kesal. 'Apa dia bodoh untuk mempertanyakan hal itu. Sungguh ada apa dengan orang ini',ucap Carissa dalam hati.

Saat Carissa hendak bersuara, Matty membalik badannya. Carissa bisa melihat lingkaran mata yang berada disana dan sembab. Awalnya Carissa ingin memarahi Matty tapi setelah melihat keadaan itu dia urungkan niatnya dan menatap Matty bingung.


"Kenapa de-". Ucapan Carissa terpotong.

"Apa kau dulu bersekolah di  art of melody".

"Eh??", kaget Carissa ,"bagaimana kau bisa tau?".

"Cih",Matty mendecih remeh. "Segampang itukah melupakan".

"Apa maksudmu?".

"Apa kau punya teman yang bernama BB?".Ujar Matty sambil berjalan mendekat ke arah Carissa

"Kau mengenalnya?".

"Menurutmu ?  Coba perhatikan", ucap Matty mendekatkan wajah.

Carissa hanya melihat dengan kebingungan kemudian memundurkan diri. "Aku tak mengerti".
Matty mendesah lalu pergi meninggalkan Carissa denga muka kecewa.

"Hey kenapa kau pergi dan apa maksudmu?",teriak Carissa sebelum Matty hilang dari padangannya.






"Apa maksudnya? kenapa dia mengenal BB? apa masalah ini ada kaitannya dengan BB? tapi apa?", Carissa mendengus keras , berputar - putar keheranan. Dan sampai akhirnya Carissa memutuskan untuk mninggalkan atap dan kembali kekelasnya.


Carissa merasa aneh dengan lorong yang sepi ,'kenapa sepi? dimana yang lain',pikir Carissa didalam hati . Saat Carissa melewati salah satu kelas ternyata di lupa bahwa kini sudah jam pelajaran . Dia memukul kepalanya 'bodoh' pekiknya.
Apa yang harus dia lakukan saat ini. Untuk kembali kekelas itu tidak mungkin , karena seingatnya saat ini yang mengajar di kelasnya adalah Mr. Tod. Carissa terus berpikir kemana selanjutnya ia pergi.



Carissa binggung dimana dia akan menyinggahkan dirinya, lalu dia memutuskan untuk terus berjalan dan sampai akhirnya di berhenti di ruang musik. Dia mendengar suara orang memainkan piano.
Dengan hati - hati dia membuka pintu ruangan musik itu hingga setengah , dia mulai mengintip.


Terlihat seorang lelaki memainkan piano dengan nada sedih 'kenapa dia memainkan lagu melow seperti itu' celoteh Carissa dalm hatinya. Carissa mendengarkan lagu yang dimainkan itu hingga habis. Well meskipun pada awalnya itu lagu melow dia tetap menimati lagu tadi dengan baik.
Orang yang sudah selesai bermain piano itu kemudian berpaling kearah pintu karena dia melihat sebuah bayangan yang bergerak - gerak.



Orang itu diam datar saat melihat aktivitas yang berada disekitar pintu itu , begitupun Carissa yang hanya terdiam karena mengetahui siapa orang yang memainkan piano tadi . Carissa dalam terkejut dan dia masih berinisiatif untuk menutup pintu dan mulai menghampiri orang yang masih diam memandangnya.




"Aku masih tidak mengerti dengan ucapamu tadi ".

Orang itu bukannya menjawab pertanyaan Carissa malah memainkan piano .  Carissa merasa diacuhkan , dengan cepat dia memegang tangan orang itu supaya mengehentikan permainan itu.


Merasa dipegang tangannya orang itu hanya merespon dengan menatap Carissa lekat.

"Kenapa kau menjauhiku?", tanya Carissa to the poin .
Masih belum ada jawaban dari orang itu. "Dan apa maksud kau menanyakan BB padaku? apa kau saudaranya? temannya? jawab aku Matt jangan diam saja ".
Matty masih terdiam , terpatri diwajahnya sebuah kemarahan . Membuat Carissa yang melihatnya semakin bingung.

"Kenapa kau masih diam saja. Cepat jawab aku Matt".

"Oke, aku tidak akan menanyakan tentang BB, tapi jawab satu pertanyaan ku ini".

"Kenapa kau menjauhiku?". Nada Carissa sedikit naik. "Hubungan 'kita' ini apa?". dengan menekankan kata 'kita'.


Sreek

Matty berdiri dan hampir membuat Carissa jatuh kareana berdirinya Matty membuatnya terkejut.
Matty menatap Carissa intens tapi ada sedikit kelembutan disana.

"Ini sudah berakhir dan kau bertanya kenapa aku menjauhimu? itu karena sebuah masa lalu yang menyedihkan". Tutur Matty seraya meninggalkan ruangan musik. Carissa berlari mengejar Matty dan menahan tangan Matty supaya tidak melanjutkan jalannya. '"Lalu bagaimana dengan kita?",dengan gelisahnya Carissa bertanya.
Matty memasang senyum remeh pada gadis itu,"kau bodoh! kau sendiri tadi yang bicara bahwa aku harus menjawab satu pertanyaanmu". Carissa tercengang kemudian. Matty menepis tangan Carissa dan beranjak meninggalkannya karena dia sudah mendengar bel pulang .




Carissa merenung di dalam kamarnya . mencoba untuk memikirkan tentang masalahnya dengan Matty . Dan sebenarnya dia bingung dengan masalahnya , apa masalahnya ? dan kenapa mengaitkan BB?.
"Mungkin ini sebuah kode", tutur Carissa mantap. "Tapi emangnya masalah berkode?". Carissa langsung melemparkan tubuhnya keatas kasur.

Carissa berpikir  dengan seksama, "Matty , BB, Matty , BB". Dia terus mengucapkan nama itu . sampai akhirnya sebuah pemikiran yang membuatnya terkejut hebat.
"Aku harus menghubungi Jhony", Carissa berlari mecari ponselnya.







Di lain rumah tak kalah bimbang.

'Dia , ternyata dia. Bagaimana bisa? ini sungguh tidak adil', Matty membanting bantalnya tak karuan.
Dia merebahkan tubuhnya dan mulai mengingat kisah masalalunya .



Flashback




BB Pov
"Ini untukmu", ku berikan surat cintaku yang pertama padanya . "Apa ini?", tanyanya bingung.  "Sini biar aku yang lihat ", sangat jelas siapa yang bicara itu , dia  merebut surat dari tangan gadis pujaanku . Siapa lagi kalau bukan musuhku.

"Surat cinta? wow kau memberinya surat cinta. Kira - kira jawaban apa yang akan didapatnya". Tanyanya dengan tatapan jengkel yang memandang pada gadisku.


Aku hanya terdiam tak bersuara sambil menunduk .
 BB Pov End


 Tanpa basa - basi lagi  Jhony menyuruh  teman - temannya untuk mengerjai BB.
"Kau memang harus diberi pelajaran ya", ucap Jhony tersenyum jahat. Kedua teman memegangi  lengan BB dan dengan leluasa Jhony mencoret - coret  wajah BB dengan spidol. "Ahhh .. kau mau apakan aku?", tanya BB seraya menggeleng - gelengkan kepala  mencoba menghindar.



"Ini pelajaran untukmu karena memberikan surat cinta kepada pacarku". Tukas Jhomy denga tegas.
Lalu BB menatap gadis pujaan hatinya dengan sinis, karena dia tidak membela BB sama sekali .
Jhony yang mengetahui tatapan tak sedap itu langsung berteriak ,"hey !! jangan tatap pacarku seperti itu". Lalu menyeringai ,"sepertinya dia ingin mendapatkan pelejaran darimu sayang". Sambil memberikan spidol kepada gadis itu .



"Kenapa? kau kasihan?",tanya Jhony. Wajah gadis itu awalnya datar, tapi entah mengapa wajahnya langsung berubah evil." Oh oh .. . tentu tidak, sini berikan padaku".
BB pun disiksa oleh mereka .

"Awas kalian", gumam BB dalam hati .






"Ibu, apakah kita harus kesana?", tanya BB pada ibunya. Ibunya mengangguk,"kita harus menemani ayah disana". Senyumnya.



"Apa kita kan kembali lagi kesini?".
 "Ibu  tidak tau, memang kenapa? apa akan ada orang yang kau rindukan disini". Goda ibu BB.



 "Tidak", jawab ketus BB seraya menutupi rasa malunya. Seorang ibu bisa melihat tingkah anaknya walaupun telah ditutup dengan sangat rapi ."Benarkah?", BB mengangguk dan menatap luar jedela yang dipenuhi oleh awan - awan putih.


"Selamat tinggal London".

Flashback End













"Benarkah?",teriak Carissa.

"Memangnya kenapa?, oh aku tau .. pasti kau bertemu dengan siculun itu ya".

"Hey jangan menghinanya seperti itu".

"Baiklah, bukannya dia pindah?"

"Aku hanya kurang yakin jika itu dia"

"Kau menelfonku menggunakan BB sebagai alasan, apa kau ingin kembali denganku?", goda orang di sebrang telfon.

"Jangan pernah bermimpi, dan kau akan terkejut jika bertemu dengan BB".

"Terkejut? memang kenapa? apa dia jadi super hero sekarang? atau jadi presiden? hahahah", orang di sebrang semakin jadi mengoda Carissa.


Carissa memutar matanya kesal ."Terserah , jika masalahku selesai aku akan mempertemukanmu dengannya".


"Ehm baiklah, aku tutup telfonnya".

"Eh eh jangan!" .

"Ada apa lagi?".

"Jika masalahku tidak beres juga , apa aku boleh meminta bantuanmu?"

"Iya.. kapanpun kau butuh, aku bantu ".


"Thank's aku ttutup dulu daaaaaaaa"


Sambungan telfon terputus.
Orang yang disebrang tadi hanya tersenyum dang menggeleng kecil.










"MATT TUNGGU".

Matty menoleh keasal suara. "Kenapa kau cepat sekali jalannya", tanya Jack.
"Tak apa". Reflek Jack melihta bulatan yang ada di mata sahabatnya itu. "Tunggu dulu ,aku heran denganmu . Aku juga bingung. Sebenarnya aku sudah berniat untk mempertanyakan ini dari awal".
"Jangan berbelit - belit, kau mau tanya apa? ".


"Kenapa dengan matamu akhir - akhir dan kenapa aku sudah tak melihatmu bersama Carissa lagi. Apa kalian putus? ".




Mata pandanya dia dapat dari aksi begadangnya hanya untuk memikirkan Carissa yang tak berujung.
Matty menatap Jack sebentar lalupergi meninggalkannya. Sementara Jack hanya diam mematung bingung kemudian dia menyusul Matty dari belakang .






Koridor - koridor ini sungguh ramai, kebisingan juga mengaluni mereka yang bersenda gurau. Beda dengan gadis yang tengah berjalan tanpa senyuman ini. Sungguh mukanya tak bersahabat. Murid - murid yang biasanya melihat keceriaan sang gadis kini terheran dengan gadis yang melewati mereka.

"Cariss", panggil salah satu dengan mereka. Panggilannya dia dengarkan dan direspon tapi responnya sangat kecil . Carissa hanya menoleh dan menganggukkan kepala tanpa tersenyum . Sungguh  murid -
murid menjadi heran  dengan sikapnya yanng tak biasa ini .




Carissa memang tak memperdulikan yang lain , niatnya hanya untuk menyusul sahabatnya yang mendarat terlebih dahulu kekelas kekasihnya. Siapa lagi kalau bukan Sierra.



Kini Carissa sudah berada di depan ruang kelas itu . Well jika ditanya , dia masih belum siap untuk bertemu dengan Matty walaupun sekarang dia tau permasalahan yang terjadi diantara mereka.  Dengan berat hati Carissa memasuki kelas itu . Dugaannya benar .
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.




Bersambung ..


Tunggu diChapter selanjutnya ya.

Sekedar infon Chapter selanjutnya bakalan di password .
 Buat kalian yang mau passwordnya , kalian bisa lihat caranya di samping
atau jika kurang jelas dilihat di bawah Entri Populer.


Jangan lupa tinggalin jejak dikomentar .
 Terimaksih sudah membaca.




No comments:

Post a Comment