Tuesday, July 14, 2015

Love Is Strange (Chapter 4)







Title                      : Love Is Strange
Author                  : Nadiya N
Main cast              : MattyBRaps dan Carissa Adee
Support Cast         :
  • Ibu matty (Ny.Jason)
  • Sierra
  • Jack
  • Justin
  • Grace 
  • Chandler
  • dan yang lainnya
Rating                   : PG 16
Genre                    : Romance
Length                  : Chapter
Back                     : Chapter 1 Chapter 2,  Chapter 3




Disclaimer 
FF ini hasil dan murni dari imjinasi saya, maaf jika ada kesalahan dan kesamaan baik yang di sengaja maupun tidak.Saya masih baru jadi mohon dimaklumi , maaf juga kalo Ff ini Geje , kata - katanya berantakan, semua yang saya tulis semata-mata hanya untuk menghibur para pembaca.

Dilarang dicopas dan mengganti pemilik ff.




"Nah sekarang sudah lengkap",ucap Mrs. Melly sambil menepuk sekali.
"Sebelum memulai latihan saya mau tanya sesuatu?", lanjut Mrs.Melly.

Kedua murid tersebut hanya memandang datar pada orang yang ingin menyakan sesuatu itu.

"Jadi..", Mrs.Melly menggeret perkataannya sambil menaikkan alis satu, dan dibalas pandangan penuh tanya oleh kedua murid itu, "Jadi.. apa benar soal rumor itu?"ulangnya dengan melengkapkan perkataannya.

Mendengar kata rumor membuat Mrs.Annieme mulai bertanya, "rumor? rumor apa Mrs?", memandang Mrs. Melly penuh tanya.

"Anda belum dengar?" , dijawab gelengan oleh Mrs.Annieme membuat Mrs.Melly membuang nafas kecil. Pandangan Mrs. Melly kembali menatap muridnya itu.


"Apa kalian benar pacaran?"

Pertanyaan Mrs.Melly membuat bingung Carissa, saat Carissa melirik orang yang disebelahnya hanya bisa pasrah karena wajah orang yang disebelahnya begitu tenang.

Bukannya dijawab oleh kedua murid itu malah dijawab oleh keterkejutan Mrs.Annieme. "APA?, apa benar itu? dan kenapa anda bisa tau ? dari siapa anda bisa tau? dan kenapa aku tidak tau?" Bukan hanya keterkejutan tapi pertanyaan yang bertubi - tubi dilontarkan Mrs.Annieme .

"Tenanglah dulu Mrs.. bagaimana apa itu benar?" , tegur Mrs, Melly pada rekannya itu dan kembali melontarkan pertanyaannya kepada kedua murid yang berada dihadapannya .

"Oh itu, benar kita memang berpacaran" , ceplos suara lelaki itu.

Carissa Pov:

Kenapa dia begitu? mudah sekali menjawabnya, padahal yang menanyakan itu adalah seorang guru , Carissa hanya menggeleng pelan dan bergumam sendiri dalam hatinya.

Dasar pria ini .. apa yang dipikirkan pria ini, dan kenapa semuanya terjadi padaku,
semua kejadian yang tidak ingin ku alami sejak awal dan sekarang aku harus berpasangan dengan orang yang membuat kejadia - kejadian aneh itu 'ralat' bukan hanya aneh tapi menyebalkan .

"Wah kalau begitu bagus , tidak ada kecanggungan lagi ,karena kalian sudah dekat" , suara wali kelasku yang begitu semangat membuatku merotasikan mataku ke orang yang sekarang telah menjadi pacarku, yah siapa lagi kalau bukan Matty.


Aku harus menahan ini semua sampai semuanya selesai .

"Sudah jangan lama - lama ayo kita latihan", perintah Mrs.Melly yang kemudian menarik tanganku.


 .
 .
Latihanku sudah selesai dan sekarang sudah aku menuju ke ruang kelasku untuk mengambil tas yang masi berada dibangkuku . Ini sudah jam pulang sekolah dan aku tidak mengikuti pelajaran tadi ya karena latihanku itu.

Saat aku membuka pintu kelasku bayangan yang sudah berada dibenakku menjadi kenyataan , bayangan kelas yang begitu sepi karena tidak akan dipungkiri lagi ini memang sudah seharusnya sepi mengingat sudah waktunya para murid pulang .

Aku sudah mengambil tas dan kulangkahkan kakiku menyusuri koridor - koridor yang akan membawaku keluar dari bangunan sekolahku ini .

Tinggal satu kelokkan lagi aku akan keluar dari sekolah , setelah melewati kelokkan itu mataku menangkap sosok murid lelaki yang masih belum meninggalkan sekolah, aku mengacuhkan hal itu memang bukan urusanku.

Aku berjalan lurus dan lurus sudah selangkah aku tidak menginjak lantai sekolahku lagi , dua langkah selanjutnya aku berhenti . Karena ada suara yang sepertinya tertuju padaku

"Eh tunggu bentar"

Carissa Pov End.




Seorang murid lelaki sedari tadi belum juga meninggalkan sekolahnya, entah apa yang ada dipikiran lelaki itu. Berdiam diri tidak ada tujuan, sebenarnya mungkin dia memiliki tujuan tapi sekarang bukan lagi ngebahas tentang pemikiran lelaki itu . Jadi hanya itu yang bisa dilihat sekarang .

Tidak lama dari waktu lelaki itu berdiri menatap gerbang sekolahnya , ada seorang gadis yang berjalan menjauhinya . Lelaki itu tau siapa gadis yang melintasi dirinya , karena alasan itulah yang membuat dirinya berada di tempatnya sekarang.

"Eh tunggu bentar", suara yang keluar dari mulut lelaki itu . Membuat gadis satu - satunya yang berada di daerah itu pun memberhentikan langkahnya .

Tap tap tap.. suara detapan langkah lelaki itu yang semakin mendekat menuju gadis yang dia tuju .


Lelaki itu langsung merangkul pinggang gadis itu dan sontak membuat sang gadis terkejut hebat .
Siapa yang berani merangkul pinggangku?tanya gadis itu dalam hati , memberanikan diri sang gadis mendongak kan kepala untuk melihat wajah orang yang berani memeluknya saat ini .

"Ada apa? terkejut?" , ejek lelaki itu pada sang gadis yang kini telah menatapnya lekat .

Pandangan gadis itu semakin intens , "aku lupa memberitahumu tadi , bahwa sekarang kita ada acara", lanjut lelaki itu sambil memberikan senyuman manisnya .

Gadis itu menjadi kagum saat melihat senyuman yang terukir di raut wajah sang lelaki yang sedari tadi tangannya masih berada di pinggangnya .
Well harus dia akui bahwa lelaki itu memang mempunyai wajah yang tampan dan dilengkapi oleh lensa yang berwana biru membuatnya semakin terlihat sempurna .

"Aca-ra? acara apa?" dengan sedikit gagap gadis itu mulai bertanya .

Pertanyaannya dijawab oleh sebuah senyuman . Senyuman itu lagi ... kenapa dia sering mengeluarkan senyuman itu ?  sekali lagi jikalau lelaki itu mengeluarkannya mengkin dia akan meleleh.

Setiap gadis memang suka senyuman . [itu menurut Author, gak tau menurut kalian]


Lelaki itu terus membawa gadisnya dengan posisi sama seperti tadi , tak ada yang berubah.
Kalau boleh lelaki itu usul , gadis itu bisa saja melepaskan tangannya tapi terlihat sekali bahwa sang gadis tak merasa keberatan .

Keduanya sekarang telah memasuki bus .
Keduanya juga mengisi kebersamaan mereka dengan kesunyian, dengan sang lelaki yang menatap lurus pada jalan dan sang gadis yang menatap keluar jendela .



Selang beberapa lama kesunyian itu pecah saat sang gadis mulai bertanya , "kita mau kemana?", kenapa gadis itu bertanya demikian , karena dia melihat jalan yang akan membawanya kerumahnya itu dilalui oleh bus yang dia naiki dan dia juga penasaran kemana lelaki itu membawanya.


"Kerumah ku", ujar lelaki itu pelan .
"Kerumahmu? untuk apa?" , tanya gadis itu yang kini telah mengalihkan padangannya dari jendela menuju lelaki yang berada disampingnya .

"Sudah diam saja", perintah lelaki itu yang tak mau melanjutkan pembicaraan .

Tentu saja sang gadis menghiraukan titahan lelaki itu , "lalu bagaimana nanti aku pulang?"

"Itu bisa dipikirkan nanti"
"Tapi-" ,  "KAU TIDAK BISA DIAM",ucapan gadis itu terpotong oleh sentakan lelaki itu yang menyebabkan sebercak air mata menggenangi bola mata indah sang gadis .

Menyadari kesalahannya sang lelaki itu mencob untuk menghap kesedihan yang sedang melanda gadisnya .

"Maafkan aku", sembari mengelus tangan sang gadis lembut. Tentu saja gadis itu sedikit menegang oleh sentuhan yang lelaki itu berikan, dan tanpa disadari kelopak mata sang gadis tak kuat lagi untuk membendung air matanya .
Kalau boleh jujur sang pemilik mata tidak ingin air matanya keluar , tapi air mata itu berkata lain .
Akhirnya mulai perlahan air mata itu jatuh menelusuri pipi halus sang gadis.


Dengan gerakan cepat sang lelaki mengecup air mata yang berjalan di pipi gadisnya.

Bukan hanya terkejut sekarang tapi debaran jantung yang semakin tak beraturan , desiran darah yang mengalir dengan cepat dan tak lupa juga rona merah yang sudah menjalar pada wajah cantik sang gadis .

Nafas sang gadis mulai tercekat .. mulutnya tak mampu untuk berbicara , sentuhan bibir yang kini telah menyentuh pipinya tak kunjung berhenti . Dilirikkan bola matanya pada sang pemilik bibir terlihat sang pemilik bibir menutup matanya , mungkin dia menikmati , tapi ini tidak boleh terjadi begitu lama dan kalau boleh jujur gadis ini juga menikmati sentuhan ini .

Grep

dorongan kecil yang gadis itu keluarkan membuat bibir lelaki  itu menjauh dari pipi gadis itu.

"Maafkan aku" , ucapan maaf kembali terdengar oleh telinga sang gadis, dan kali ini sang gadis hanya menjawab dengan anggukan kecil. Kemudian mereka kembali keaktivitas mereka masing - masing.


Mereka bedua telah sampai di depan sebuah rumah . Dan bisa ditebak bahwa lelaki itu adalah pemiliknya .

"Aayo masuk", tarik san lelaki pada gadisnya , tanpa sahutan gadis itu hanya mengikutinya dari belakang.


"Bu .. aku pulang", teriakan lelaki itu saat sudah berada di ruang tamu .
"Kau sudah pulang" , suara sahutan oleh wanita yang juga bisa diketahui bahwa dia ibunya .

Setelah mendengar suara sahutan, terlihatlah seorang wanita yang memiliki suara itu dan berjalan menuju mereka .

"Matt ini siapa?", tanya wanita itu yang telah mengetahui bahwa anaknya kali ini tidak pulang sendiri



.
.
.
.



Bersambung... 



 Tunggu di Chapter selanjutnya ya ,
Ff kali ini mungkin agak pendek , itu karena cuman 2jam buatnya jadi maaf ya.
 Maaf kalo Ffnya gaje,kata - katanya berantakan dan typo dimana - mana
jadi mohon bimbingannya para reader. 

Rating bisa berubah.
Minta saran dan Kritiknya..

harap koment !! beri saya masukan 
(Cuma mau beritahu , kalau chapter selanjutnya mungkin agak lama di postingnya
soalnya Author bakal gak megang laptop beberapa hari jadi mohon sabar ya!!)


No comments:

Post a Comment