Wednesday, July 8, 2015

Love Is Strange (Chapter 3)







Title                      : Love Is Strange
Author                  : Nadiya N
Main cast              : MattyBRaps dan Carissa Adee
Support Cast         :
  • Ibu matty (Ny.Jason)
  • Sierra
  • Jack
  • Justin
  • Grace 
  • Chandler
  • dan yang lainnya
Rating                   : PG 16
Genre                    : Romance
Length                  : Chapter
Back                     : Chapter 1 Chapter 2



Disclaimer 
FF ini hasil dan murni dari imjinasi saya, maaf jika ada kesalahan dan kesamaan baik yang di sengaja maupun tidak.Saya masih baru jadi mohon dimaklumi , maaf juga kalo Ff ini Geje , kata - katanya berantakan, semua yang saya tulis semata-mata hanya untuk menghibur para pembaca.



Di atap sekolah: 

Hembusan angin sejuk  melewati mereka , udara yang mereka hirup masih sangat bersih .. 
Mengingat ini memang masih pagi, awal yang baik untuk melakukan sesuatu yang baik pula.

Tapi Carissa tidak setuju , memang awal dia masuk ke sekolah tadi dengan muka yang memerekah senang

Sudah setengah jalan ia lalui untuk ke kelasnya tapi malah ditarik oleh lelaki itu, Carissa terus mendengus kesal kepada lelaki yang ada di depannya saat ini, mukanya terus menunjukan muka kesal, walau ada sebercak kebingungan yang mengganjal pikirannya.

Carissa tidak mau berlama - lama dengan orang ini, dia melipat tangannya di depan dada dan mulai bertanya kepada seorang lelaki yang memiliki nama Matty itu,"jadi.. kenapa kau mengajakku kemari ?",  Matty memang mendengar apa yang ditanyakan Carissa tapi dia tidak langsung menjawab dan mulai berjalan ke dinding pembatas atap.

Carissa merasa tidak dihargai olehnya, dengan suara sedikit berteriak Carissa mulai menghampiri Matty, "apa maksudmu?, membawaku kemari tapi tidak mau menjawab pertanyaanku, jika tidak ada yang ingin dibicarakan aku akan pergi". 

Matty masih belum menjawab. 
Carissa merasa masih di acuhkan, suara emosinya kini keluar,"Baiklah , aku akan pergi"
Carissa melangkahkan kakinya menjauh dari Matty  , seketika kakinya berhenti berjalan saat mendengar suara dari mulut Matty, "tolong jangan pergi"  suara datar Matty .

Carissa membalikkan badannya menghadap ke arah Matty. "Tolong jangan pergi.. dan tolong bantu aku" suara Matty  semakin mengecil tapi masih bisa terdengar oleh telinga Carissa.


Carissa Pov:

Jujur saja aku bingung dengan orang ini , apa yang dia mau? tapi saat mendengar kalimatnya 'tolong bantu aku' aku merasa dia memiliki masalah. Tunggu dulu walaupun dia memiliki masalah apa hubungannya denganku? 

Apapun masalahnya mungkin aku bisa membantu walaupun sedikit .
Ku beranikan diri untuk mendekat padanya , saat tinggal beberapa langkah derap jantungku tiba - tiba berdebar kencang dan aku merasa gugup. Aku bingung kenapa in bisa terjadi?


Aku harus menahan semua yang kurasakan ini,kini aku berada tepat di belakang Matty  saat sudah mulai stabil ku beranikan diri untuk memegang pundak Matty. 
  
Perlahan - lahan tanganku mendekat ke pundaknya ..

Carissa Pov End



Normal Pov :

Matty merasa dia harus segera bicara sebelum gadis itu pergi. Dia menghelakan nafasnya dan segera berbalik untuk menghadap ke arah gadis itu.
Saat Matty membalikkan badan dia terkejut karena saat ini gadis itu berada tepat di depannya . Matty juga melihat terkejutan gadis itu di wajahnya .

Kegugupan melanda keduanya. Hawa sejuk yang sedari tadi menemani mereka mulai terasa memanas.

 Tapi jangan salahkan udara yang berada di sekitar sini , udara yang mereka rasakan memanas karena ulah mereka sendiri , kegugupan , kecanggungan dan satu lagi yang membuat mereka seperti ini  debaran jantung yang berpacu cepat dalam dada mereka .

"Ma-af"ujar gadis berambut pirang itu, Matty semakin merasa canggung.
"Tidak apa

"Jadi apa yang bisa aku bantu?"

"Em.. itu", Matty mengambil sesuatu dalam saku celananya. 

Carissa penasaran apa yang akan ditunjukkan lelaki itu padanya, apa dia akan memberiku hadiah? tapi untuk apa dia memberikan hadiah padaku.. sadarlah Cariss.. dia tidak mungkin seperti itu gumam Carisa dalam hatinya.


Matty mengeluarkan hp dari saku celananya, lagi - lagi Carissa merasa bingung dia menaikkan alisnya satu 'hp?untuk apa dia mengeluarkan hp?'gumamnya lagi dalam hati.


"Coba kau dengarkan ini" Matty menekan sebuah tombol yang membuat Hpnya bersuara..

Carissa membulatkan mata terkejut saat mendengar suara itu , "kau" menunjuk Matty dengan jarinya. 

Matty yang melihat terkejutan Carissa mengeluarkan senyuman Smirk-nya.
"Baguskan" Matty membuat Carissa jengkel. 

"Bagaimana bisa kau mempunyai rekaman itu?  Tanya Carissa dengan nada agak jengkel.

"Aku juga bingung, kenapa aku tertarik untuk merekam curhatanmu waktu itu"kekeh Matty

[balik ke Chapter 1 yang Matty mengotak - ngatik hpnya , ternyata dia merekam curhatan Carissa]

Carissa berpikir bahwa rekaman itu  akan menghancurkan dirinya apabila sampai tersebar , jadi sekarang Carissa tidak lagi memunculkan muka marahnya dan emosinya harus dia pendam supaya tidak membuat Matty bertingkah macam - macam .

"Jadi apa mau mu?"tanya Carissa pasrah..

"Mauku?" dengan mengeluarkan Smirk-nya lagi.  Carissa hanya mengangguk.
 
Matty melangkah mendekati Carissa, dengan spontan Carissa memundurkan dirinya sedikit demi sedikit. Matty terus berjalan mendekati Carissa yang kini mulai mundur darinya. Hingga badan Carissa menghantam tembok pelan dan akhirnya dia tidak dapat lagi menghindar dari Matty.

 Melihat Carissa yang tidak bisa lagi menghindar dari nya, Matty langsung mengunci pergerakan Carissa. 

Tangan sebelah kanan berada di samping leher Carissa, sedangkan tangan sebelah kirinya berada di samping pinggang Carissa.

Matty mendekatkan mulutnya di telinga sebelah kiri Carissa ,"yang ku mau kau"
 
Carissa membelalakan matanya tak percaya, membuat detakan jantungnya kembali tak beraturan.
 "apa ya-ng kau ma-u dari-ku?" tergagap Carissa menjawabnya, kegugupan dan ketakutan yang ia rasakan .

Nafas Matty mulai terasa kembali di kulit bagian leher Carissa yang membuatnya seakan geli dan tak berdaya seketika. 

"Aku bilang, aku mau kau.. hanya kau.." suara Matty masuk kedalam telinga Carissa, membuat Carissa semakin gugup wajahnya juga mulai memerah .

"Aku mau kau menjadi pacarku"kata Matty lagi.

Wajah Matty kemudian mulai mendekat ke wajah Carissa dan membuat Carissa menjadi tak karuan , bukan hanya debaran jantung sekarang tapi seluruh tubuhnya kini mulai melumpuh tak bergerak.

Tinggal beberapa senti jarak meraka Matty menghentikan sejenak dan kembali berbicara, "kau mau?"     Carissa bingung untuk menjawab apa, matanya kini menatap ke iris lelaki itu dengan intens tapi kemudian mulai menatap lemah.

"Diam? aku anggap iya"tutur Matty yang mulai menghabiskan jarak diantara mereka.
Mata Carissa mulai menutup, tidak tau kenapa mata itu ingin sekali menutup untuk menyembunyikan keindahan matanya.  

Bisa dibilang hembusan nafas Matty Carissa sudah terasa di masing -masing  kulit wajah mereka.
Mata Matty masih menatap wajah Carissa dan melihat mata Carissa yang perlahan menutup.





"Cihh" decihan yang keluar dari mulut Matty  dan dia langsung menjauh dari Carissa, Carissa mendengar suara itu langsung membuka mata



"hahaha" Matty mulai tertawa, membuat Carissa kembali kesal.. dia ingin sekali menjitak kepala lelaki itu, tapi dia tidak mau membuat diri  hancur di depan semua mata siswa . Jadi dia urungkan niatnya.
 
  
"Hahaha .. kau pikir aku akan melakukan itu padamu .. hahaha" Matty tertawa semakin jadi.
"Sudah puas?" tutur Carissa kesal.


"Sudah" menghentikan tertawanya Matty kembali  memasang muka dingin.

Carissa menyadari perubahan raut muka orang itu.

"Jadi bagaimana?"tanya Matty kembali .


"Apa maksudmu?"


"Kau mau apa tidak.. menjadi pacarku?"lirih Matty yang melipatkan kedua tangannya didepan dada.

Carissa tidak bisa percaya, apa yang sebenarnya dipikirkan pria ini,"apa perkataanmu serius?" sambil menaikkan alis satu.

"hm".
"Tapi sayang sekali aku tidak menyukaimu" acuh Carissa. Matty langsung menatap Carissa intens, kini dia menurunkan tangannya,"kau pikir aku menyukaimu huh?"

"Kalau kau tidak menyukaiku  kenapa kau ingin menjadikanku pacarmu?"Carissa tak mau kalah.

"Begini saja, kau menjadi pacarku dan aku tidak akan menyebarkan rekamanmu itu ...  bagaimana?"lurus Matty.

Dia memanfaatkan kelemahannku gumam Carissa dalam hati."Aku tidak akan memanfaatkanmu bodoh" ujar Matty, Carissa sontak kaget apa dia bisa membaca pikiranku gumamnya lagi.

"Bagaimana?kau setuju"

Carissa harus menjaga image-nya, jadi mau tidak mau dia harus mengalami hal ini untuk kedua kalinya,"aku setuju sampai berapa lama?"

"Sampai masalahaku selesai"

"oke"

"Tapi jangan ada yang tau tentang ini, jika sampai terbongkar kau akan tau akibatnya" peringat Matty dan mulai meninggalkan Carissa.


Saat Matty telah menghilang dari penglihatan nya, Carissa terus mengoceh tidak terima, yang paling utama kalimatnya,"Dasar pria gila.."

*****

Carissa Pov:

 Aku berjalan menuju ke kantin seperti biasa dengan Sierra.
Semua masalah tadi pagi ku hilangkan sejenak. Kembali ku melempar senyuman kepada para pria yang menyapaku.

Begitu banyak hari ini orang yang menyapaku membuat aku senang , memang seperti ini rasanya  populer .

Suara dan sentuhan di pundak sebelah kiriku membuatku kaget. "Sayang.. kita ke kantin bareng yuk" 
 Carissa Pov End

Matty Pov:

Seperti biasa sekarang jam istirahat tujuan kami adalah kekantin. Justin dan Jack yang sedari tadi berada disampingku terus melempar rayuan kepada setiap gadis yang kita temui dijalan aku harus mendengus kesal dengan kelakuan kedua temanku ini. Setelah melewati belokan aku melihat gadis itu dengan temannya tidak menarik pikirku.

Hey tunggu dulu .. dia melempar senyuman kepada mereka,    kenapa dia begitu berbeda denganku. Aku begitu kesal melihatnya. Aku tau ini sebenarnya aneh tapi kenapa kesal sekali melihatnya begitu. Aku berlari menghampirinya Justin dan Jack ikut berlari mengikutiku.

Aku merangkulnya dan mengatakan"Sayang.. kita ke kantin bareng yuk". Aku merasakan bahwa dia terkejut, bahkan bukan dia saja yang terkejut Sierra, Justin , Jack dan seluruh orang yang melihat pun ikut terkejut.

"Hey kenapa bengong ayo jalan"ajakku. Jack mulai mendekatiku,"aku tidak salah dengarkan , kau tadi memanggil Carissa 'sayang' " dengan menekan kata sayang.

Aku menggeleng. Sekarang ganti Sierra yang bertanya, "ada hubungan apa kalian berdua?",  
   "kita berdua pacaran" ceplosku, Carissa hanya diam ditempat dam mengikuti permainanku.

"Apa?" kata tiga orang itu serempak , sedangkan yang melihat ini sebagai tontonan hanya diam dan mulai bergosip itu menurutku.

"Kalian tidak percaya? tanyakan saja dengan my babyku ini" tunjukku ke Carissa yang membuat semua mata menatapnya.

Matty Pov End


Normal Pov: 

"Cariss" panggil Justin meminta penjelasan.     

 Carissa menghela nafas berat, dia harus bicara tentang ini semua. 
 "Iya memang benar, kita pacaran"

"Sejak kapan ? bukannya kau bilang tidak tertarik dengannya" Sierra kini melirik Matty.

"Semalam, mungkin aku termakan perkataanku waktu itu, dan sekarang aku menyukainya" jelas Carissa yang kemudian memeluk Matty. 
Matty terkejut, gadis ini memeluknya saat ini.. apa ini mimpi? kenapa dia seberani ini? pikir Matty.

Carissa tau jika Matty saat ini terkejut dengan perlakuannya. Carissa memang sengaja membuat pria itu bingung, deg' Carissa memakan perkataanya sendiri..

 Matty membalas pelukan Carissa dan mulai membelai rambutnya pelan. Kini Carissa yang merasa bingung .. wajahnya kini melontarkan sebercak warna merah  .

 "Kalian sudah dengarkan penjelasan dari gadisku ini" tutur Matty kepada tiga orang itu yang masih menganga saat melihat kejadian yang ada didepan mereka.

Carissa yang sudah melepaskan pelukannya kini nulai terbuai dengan perkataan Matty yang lebih tepatnya 'gadisku' . Carissa merasa tersanjung mendengar itu. Tapi Carissa menggeleng pelan, itu tidak benar ini hanya  perjanjian bodoh yang aku lakukan dengannya dia tidak serius berbicara begitu gumam Carissa dalam hati . 


Matty langsung membawa Carissa ke kantin dan meninggalkan ketiga orang yang masih bingung.




"Carisa.. lagi lagi kau"  kata seorang gadis yang mengepalkan tangannya , dia adalah Grace.
  "Aku akan mendapatkan Matty camkan itu" suara menyeramkan dari mulut gadis manis itu.
"Sudahlah.. kalau kalian jodoh , pasti ketemu kok" ujar temannya. "Dengerin tuh.. udahlah ayo kita makan" ajak Sally. 


******

"Cariss jangan lupa tadi kau disuruh ke ruangan musik sama Mrs.Annieme sesudah istirahat", tegur Sierra.
Carissa baru teringat pesan   Mrs.Annieme tadi sebelum meninggalkan kelas," aku baru ingat , thank's  ya Sie" ucap Carissa yang kemudian berlari menuju ruang musik.


Saat berada di depan pintu Carissa langsung membuka pintu itu, matanya langsung menemukan sosok perempuan paruh baya yang dia kenal sebagai  Mrs.Annieme wanita itu tengah berbicara dengan Mrs.Melly .

 "Kau sudah datang " sapa Mrs.Annieme , aku hanya mengangguk dan mendekati mereka.

"Tunggu sebentar lagi ya , tunggu muridku datang", ucap Mrs.Melly . "Baik, kita harus membuat kelas kita memenangkan perlombaan antar kelas ini Mrs.Melly", ujar semangat Mrs.Annieme.
"Tentu" jawab pasti Mrs.Melly


Beberapa menit berlalu akhirnya orang kami tunggu - tunggu pun muncul. 
"Cepatlah sedikit kita sudah menunggumu" Kata Mrs.Melly kepada muridnya yang baru datang .
Carissa penasaran siapa orang yang akan menjadi pasangannya dalam event ini.

Dengan segera Carissa membailikkan badan.






Bersambung... 



 Tunggu di Chapter selanjutnya ya ,
 maaf kalo Ffnya gaje,kata - katanya berantakan dan typo dimana - mana
jadi mohon bimbingannya para reader. 

Rating bisa berubah.
Minta saran dan Kritiknya..

harap koment !! beri saya masukan 



 

1 comment:

  1. Ff nya lucu,keren lagii! gak sabar nunggu chapter selanjutnya :D
    Keep writing yaa ;) aku tunggu chapter selanjutnya :D

    ReplyDelete