Title : Full of Love
Cast : Aliando & Prilly
Genre : Romance , Friendship
Rating : T
Back to : Ch 1
Jangan Copas tanpa izin.
Kalau mau baca , baca aja jangan Copas!!!
Dahlia
membulatkan matanya kaget . Tanpa berpikir panjang Dahlia segera melihat siapa
orang yang berani menciumnya dan dia sudah siap untuk memarahi orang itu .
Setelah
Dahlia menengok kearah kanan Dahlia kembali terkejut .
“Baby..”,teriaknya
kemudian. Dahlia memeluk orang itu erat. “Aku kangen kamu baby”, ucap Dahlia
merengek setelah melepaskan pelukkannya. Orang itu mengelus pipi Dahlia dengan
lembut,”aku juga , maafnya udah ninggalin kamu beberapa hari ini”. Dahlia
mengangguk dan kembali memelukorang yang dipanggil baby itu .
“Fan, gimana
keadaan nenek lo?”, ceplos Ali. Orang yang namanya disebutpun melepaskan
pelukan itu dan beralih untuk menjawab pertanyaa Ali. Dahlia berkerut kesal,
karena orang itu mengacaukan pelukan kerinduannya. “Baik li, waktu nenek geu liat gue dia langsung
seneng”. “Syukurlah kalo begitu”, ucap Ali yang diikuti anggukan Prilly.
Kemudian
mereka berempat duduk bersama .
“Bab, kenapa
kamu gak bilang kalo sekarang kamu masuk?”, tanya Dahlia sembari memasukkan
cokelat yang dibawa Fandy tadi.
“Aku mau
buat kejutan aja bab”, Dahlia semakin membuat wajah imut ,”Em.. so swet..”.
“Aduh..
mulai deh dramanya”,sindir Prilly. Sedangkan Ali dan Fandy hanya terkekeh.
Jam
istirahat selesai , jam pelajaran juga selesai. Waktunya seluruh sisiwa kembali
ke rumah masing – masing . Ali langsung menghampiri Prilly yang baru saja
keluar dari kelasnya. Terlihat Prilly yang masih fokus dengan ponsel yang
digenggamnya. Padahal Ali sudah berjalan
disampingnya tapi mungkin terlalu penting isi ponselnya ketimbang kehadiran
Ali, kini Ali harus menggeleng pelan karena langkah Prilly semakin dipercepat
yang membuat Ali berada dibelakang . Saat ini Ali memutuskann untuk mengikuti
Prilly , tidak seperti cara detektiv, dia berjalan biasa di belakang dengan
tangan yang dimasukkan kedalam saku celananya. Ali sempat berpikir kapan
sepupunya itu akan menoleh kebelakang, apa dia tidak mersakan kehadiran Ali?
Sungguh gadis yang tidak peka.
Cafe? Itu
yang ada dipikiran Ali, sedari tadi dia mengikuti Prilly dan kini gadis itu
memasuki sebuah cafe. Siapa kira – kira orang yang akan dia temui? . Tanpa
berpikir panjang Ali harus ikut masuk kedalam cafe itu untuk menjawab
pertanyaannya. Well, Prilly menghampiri
sebuah meja dengan seorang lelaki yang sudah diperkirakan bahwa dialah yang
akan ditemui Prilly.
Dia, tunjuk
Ali.
Langsung
saja Ali memilih meja yang bisa dibilang dekat dengan meja Prilly. Sekepo
itukah Ali? Hah.. biarin aja namanya juga manusia pasti ya kepo. Ok seperti orang ngikutin biasanya, untuk
menutupi identitasnya Ali menutupi wajahnya dengan daftar menu cafe itu.
Matanya juga sempat melirik keadaan sepupunya itu . Bisa dibilang suara Prilly
dengan orang itu dapat terdengar jelas oleh Ali.
“Kakak mau
minum apa?”.
“Terserah lo
aja deh Di”. Orang disebut Di itu adalah... bagi yang sudah tau saya beri tepuk
tangan. Tapi bagi yang belum tau , saya kasih tau aja. Dia itu Aldi yang tadi
sudah ketemu Prilly di kantin. Sekarang pertanyaan kenapa Aldi menyuruh Prilly
datang ke cafe? mau tau? Dibaca dulu aja.
“Jus jeruk
mau?”, Prilly menganggukan kepala dan Aldi mulai mengerti, lalu Aldi langsung
memanggil pelayan dan memesankan pesanan Prilly.
Sembari
menunggu Prilly membuka pembicaraan,”jadi ada perlu apa?”.
“Kakak mau
gak jadi guru lesku?”.
“Guru
les?”,tanya Prilly memastikan. “Iya, aku denger kakak jago akting, terus aku
ada penilaian akting kak, jadi... kakak maukan ngajarin aku”. Aldi memasang
muka super duper imut . Sampai – sampai
Ali yang melihatnya memasang muka membual. “Cih.. dasar junior”,desah pelan
Ali.
Pelayan tiba
dengan membawa pesanan Prilly. Prilly belum menjawab tawaran Aldi dia malah
memilih untuk meminum jusnya hingga tersisa setengah gelas. “Ok, kapan kita
mulai ?”, tanya Prilly. Aldi melejit senang ,”secepatnya”. “Bagaimana kalau-”, perkataan Aldi terpotong
karena mendengar getaran suara ponsel Prilly, dengan segera Prilly membuka
ponselnya. 1 pesan masuk. Tanpa basa basi Prilly membuka pesan itu .
Dari
: Alibaba
Dimana
Prill? Lo sudah pulang?
Ih.. dasar
ni bocah , emang gak ada kerjaan lain apa? Gerutu Prilly dalam hati.
Kepada : Alibaba
Ada deh..
Dari :
Alibaba
Gue jemput
sekarang
Kepada :
Alibaba
Gak usah
Li..
Merasa diacuhkan, itu
yang dirasakan Aldi. Sesegera Aldi berdehem yang singkat menarik perhatian
Prilly sejenak. Prilly melihat sosok didepannya bingung. Sdangkan orang yang
dilihatnya itu hanya mendesah ‘ayolah kak, mengertlah’ dalam hati. Drttt..
suara ponsel Prilly kembali berghetar , tapi kini sedikit tidak diperdulikan .
“Di lo-”, kini kata – kata Prilly yang terpotong, keterpotongan ini terjadi karena
Prilly syok karena kehadiran Ali yang tiba – tiba .”Ayo pulang”,tarik Ali .
“Apa – apaan si lo Li?”,tepis Prilly.
“Udah kak, kakak pulang aja. Besok pulang sekolah latihannya”.Diakhiri
Senyuman oleh Aldi. “Maaf ya A-”, lagi – lagi Prilly tidak bisa menyelesaikan
perkataannya karena keburu ditarik pergi oleh Ali.
“Lepas Li”,pinta
Prilly. Ali tak memperdulikan perkataan Prilly dan langsung membawa Prilly
masuk kedalam taksi . Didalam taksi itulah dimulai perdebatan antara ali dan
Prilly.
“Kenapa jadi posesif
gini si Li?”.
“Kenapa kamu gak
langsung pulang?”.
“Jawab pertanyaanku
dulu Li!”.
“Aku khawatir , kalo
terjadi sesuatu sama lo aku harus bilang apa sama nyokap lo?”.
“Sejak kapan, mama gue
nitipin gue ke e lo?”.
“Sejak kecil”.
Prilly kalah telak . Kini
dia melipat tangan didepan dada sambil menekuk mukanya dalam – dalam . Ali
hanya menggeleng heran, dia berpikir kenapa sepupunya itu. Sudah dari tadi
sikap Prilly selalu seperti itu kepanya, Sebenarnya ada apa dengan gais ini .
“Tante..”, sapa Ali.
“Ali.. ”,sapa ibu
Prilly. Sedangkan Prilly langsung pergi dari kedua orang itu , dia malas untuk mendengar
percakapan kedua insang itu.
“Ada apa denga dia
Li?”, tanya Ibu Prilly. “Aku juga bingung te, mungkin dia lagi datang bulan”,
ceplos Ali , “mungkin kamu bener Li,
kamu mau nginep sini Li? Besokkan hari minggu”,tawar ibu Prilly.
“Tapi aku belum ijin
sama-”, bukannya tadi perkataan Aldi dan Prilly yang terpotong dan sekarang
perkataan Ali yang terpotong , perkataan itu terpotong oleh ibu Prilly yang
berantusias mengajak dia untuk menginap di rumahnya. “Udah kalau masalah itu,
biar tante yang urus . Sekarang kamu ganti baju gih dikamar kamu”, titah ibu
Prilly.
Bingung? Tentang kata
kamar, padahal ini rumah Prilly bukan rumah Ali. Oke saya jelaskan . Ali sama
Prilly itu udah dekat dari dulu , sampai – sampai dirumah Prilly ada kamar Ali
dan begitu pula dengan rumah Ali yang ada kamar Prilly. Bisa dibilang kamar
kedua mereka . Dikamar kedua mereka ini biasanya berisi tempat tidur , kasur ,
guling , bantal (Author nyebelin, kalau itu sudah pasti tau. Hahaha). Ada Baju
seperlu mereka , bisa dibilang baju santai , karena saat mereka menempati kamar
itu pasti saat liburan . Untuk benda – benda mereka sesuaikan dengan kenyamanan
mereka sendiri .
Prilly sedang asik
memencet remote tv untuk mencari sesuatu yang menarik untuk dilihat. Akhirnya
dia berhenti di chanel yang menayangkan Drama Korea. “Pinocchio”. Prilly membaca judul dari drama
yang dia lihat . “Sepertinya menarik”. Dengan nikmat dia menonton drama itu .
Dia sempat berkomentar kesal terhadap drama itu . Seperti biasa bukannya
flim/drama memiliki sisi yang terkadang membuat kita kesal . “Seharusnya
biarkan dia menjelaskannya, dia adikmu dasar bodoh”. Celoteh Prilly.
“Sepertinya drama ini membuatmu kesal Prill”, ucap seseorang yang Prilly kenal
. Langsung ditoleh oran itu .
“ALI”, Prilly terkejut
sampai – sampai remote yang dia pegang terjatuh. Sebegitu kagetkah Prilly?.
“Ngapain lo disini?”, tanya Prilly kepada Ali yang sudah duduk manis disebelah
Prilly.”Sekarang hari apa?”,tanya Ali. “Astaga Ali, lo amnesia sampai – sampai
lo lupa sekarang hari apa. Pantes.. lo pasti ngira kalo ini rumah lo ya”. Ali
menaikkan alisnya bingung. Amnesia? Kenapa sampai ke amnesia? Apa ni anak bener
– bener datang bulan ya?kata Ali dalam hati.
“Ali ini rumah gue
bukan rumah e lo”,tegas Prilly.
“Prill, kamu lagi
datang bulan ya?”.
Jedar!!! Kenapa Ali
tanya hal itu? Tak!! Satu jitakan mendarat di kepala Ali.
Ali mengusap kepalanya sembari mengeluarkan
ringisan. "Kalo ngomong dijaga"."Habisnya dari tadi lo cuek banget".
"Ya bukan berarti aku datang bulan Li". Ali mengangguk mengerti. "Sekarang gue tanya lagi, ngapain lo disini?".
Ali mengambil toples makanan di meja yang berada disamping tempat dia duduk sekarang . Ali membuka dan memakan isi toples itu yang berisi snack,"sekarang malam minggu, jadi gue nginep disni".Ucap Ali yang belepotan.
"Siapa yang ngijinin lo?",kini Prilly memperhatikan Ali. "Ibu lo". Prilly kembali menatap layar televisinya. Sebercak wajah muram yang kini terlihat .
2 jam kemudian ... Saat keduanya telah menikmati televisi bersama.
"Prill",panggil Ali.
"Hm?".
"Tapi lo mau gak?".Suara Ali makin memancing.
"Apaan?",suara Prilly sedikit tidak terkontrol. Ali beranjak dari tempat dia duduk ,"yaudah kalo gak mau". "Li..",teriak Prilly, membuat Ali membalik badannya untuk menghadap orang yang memanggilnya itu . "Gue mau".
Ali menjulurkan tangannya , Prilly menerima juluran tangan itu dan kemudian Ali menarik Prilly bangun dari tempet duduk itu. Mereka berjalan keluar rumah . Prilly masih tidak tau tentang apa yang ditanyakan Ali tadi dan kemana dia akan membawa Prilly. Itu yang kini tergenang dalam pikiran Prilly tapi tanpa pusing panjang karena penasaran jadi dia mengikuti Ali .
"Kita mau kemana si Li?",tanya Prilly. Dia sudah hampir lelah berjalan tanpa tujuan yng jelas menurut Prilly . "Udah capek? sebentar lagi nyampek kok". Kemudian Prilly mengangguk.
"Itu",tunjuk Ali yang kemudian Prilly melihat kearag tunjukan Ali. Prilly yang tadinya lelah tiba - tiba kembali bersemangat , seolah - olah energi telah full kembali .
Bersambung..
Tunggu Chapter selanjutnya.
Maaf kalo Typo , kata - katanya berantakan .
Semua kesalahan yang ada di ff ini mohon dimaafkan.
Tolong tinggalkan jejak dengan Komen ya ^^
Harap beri saya masukkan lewat komen
Saran/Kritik
No comments:
Post a Comment