Wednesday, September 2, 2015

Love Is Strange (Chapter 8)



Title                      : Love I Strange
Author                  :Nadiya N
Main cast              :MattyBraps & Carissa Adee
Support Cast         :Ibu matty (Ny.Jason) Sierra dan yang lainnya
Rating                   : PG 15
Genre,                   : Romance
Length                  : Chapter
Back                     : 
Chapter 1, Chapter 2,  Chapter 3, Chapter 4 ,Chapter 5 , Chapter 6 , Chapter 7





Dilarang copas!!!!






 "Kau kenapa menatapku begitu?", tanya Matty yang telah melihat tatapan Carissa.

"aku punya pertanyaan untukmu". "Apa?"



"Apa alasanmu menyuruhku untuk menginap dirumahmu?".



Matty tidak mengubris pertanyaan Carissa , dia melewati Carissa begitu saja  , tapi sosok itu menyuruh carissa untuk makan sebelum dia menghilanh dari tatapan Carissa .
Carissa pun menurut , dia juga lapar. Dia berjalan gontai menuju ruang makan . Tibanya disana dia mendapati ibu Matty sedang mengupas kulit apel.
Dia berjalan dan menempatkan dirinya tepat disamping ibu Matty. Carissa mengucapkan salam dan ibu Matty membalasnya dengan senyuman.
Setelah mengakhiri senyumannya ibu Matty menghentikan aktivitasnya dan menggantinya dengan mengambil piring dan dia mengisi piring itu dengan nasi , lauk pauk . Carissa semapt bingung , mungkin ibu Matty akan menemaninya makan  jadia dia membiarkan aktivitas orang itu. Carissa hendak mengamil piring tapi tangannya di tahan oleh ibu Matty yang kemudian menyodorkan piring yang berisi makanan itu . Carissa sempat menolak ,tapi ibu Matty mendesak supaya Carissa menerimanya dan dia juga menjelaskan bahwa dia menyiapkan makan malam ini untuk Carissa . Akhirnya Carissa mengaku kalah dia mengambil makanan itu dan mulai melahap pelan - pelan . Diliriknya ibu matty yang kembali mengupas apel, dan terlihat di situ bahwaibu Matty tersenyum.


"Bukankah Matty menyuruhmu makan?",tamya ibu Matty dengan senyum. Carissa hanya mengangguk. "Dia tadi tidak seperti biasanya", Carissa menunda sendok yang mau masuk kemulutnya itu ,Carissa merasa bingung,"maksud tante apa?".


"Tante?Ibu!!",seru ibu Matty lalu Carissa mengangguk, "dia sedkit terlihat berbeda, ibu juga mengerti",lanjut ibu Matty.

"Bisakah kau mencari tau?",pinta ibu Matty. "Saya juga merasa disedikit berbeda, baiklah saya akan coba cari tau",senyum Carissa dan setelahnya ibu Matty menyuapi Carissa dengan potongan apel. Lalu keduanya kembali bercerita tentang perempuan. 

Sedangkan iris mata yang menatapnya datar hanya diam,'coba saja kalau kalian bisa' ucapnya dalam hati . Dan kemudian kembali menaiki tangga untuk menuju kekamarnya.






"Apa Carissa masih menginap dirumahmu?".

"Memang kenapa?, kau tidak suka huh?".

"Bukannya tidak suka, tapi apa kata murid - murid yang lain dan para guru?".

"Wali kelas ku dan wali kelas Carissa sudah menyetujui dan lagi pula dirumah ada ibuku, apa sudah puas Chand?".

"Baguslah kalau begitu",ucap Chandler yang kemudian pergi.

"Lagi pula walaupun ada ibuku dia tidak akan melarang",ucap lirih Matty menatap kepergian Chandler.









Mata carissa terus mencari kesana kemari, "mana sih? cepat sekali ngilangnya?",ucap Carissa lalu berjalan menuju perpustakaan.
Setelah tiba di perpustakaan dia memilih buku yang akan dia baca. Di  perpustakaan ini terdapat 6 rak buku yang besar . Carissa penasaran denga rak nomor 6, dia tidak pernah sekali melihat buku yang ada di rak nomor 6, jadi dia memutuskan untuk pergi melihat buku di rak nomor 6. Dari rak nomor 6 itu dia melihat ada bayangan 'mungkin ada yang pacaran' kata Carissa dalam hati. Kemudian Carissa berniat untuk melihat tapi dengan aksi -aksi mencari buku dan Brak!!!.. 


Matanya terkejut dengan apa yang telah dia lihat sekarang.


Dia tidak percaya , dan kemudian menggeleng - gelengkan kepalanya. Dia menghampiri kedua ingsan yang  tengah terkejut itu. "Beginikah kau menganggapku?", teriak Carissa yang kemudian mendapat teguran dari penjaga perpustakaan untuk tidak berteriak. "aku bisa menjelaskan",ucap gadis yang tengah memegang tangan Carissa, dena cepat Carissa menepis tanagn itu kasar dan meninggalkan keduanya. 



"Cepat kejar dia!!". Gadis itu mengerti dan segera meninggalkan lelaki  yang baru saja memerintahnya .



"Cariss.. tunggu", teriaknya dengan berlari. Carissa tak ingin mendengar apapun kini , dia tidak percaya bahwa sahabatnya itu tidak memberitahuinya tentang hal ini, merasa kecewa itu yang dirasakan Carissa.



Carissa tertahan oleh dan berhenti karena dirinya dipegangi seseorang. Terengah - engah Carissa saat melihat siapa yang menahannya. "Cariss.. kumohon dengarkan aku", ternyata sahabatnya yang telah menahannya. Carissa kembali menepisnya,"apa mau mu huh?" , setengah marah Carissa berucap.

"Aku tau aku salah , jadi maafkan aku", ucap gadis itu nanar . "Cih semudah itukah kau meminta maaf, aku kecewa kepadamu Sierr... Kenapa kau tidak pernah cerita tentang hal ini? bukannya kita sahabat? tapi mengapa kau menyembunyikan hal ini. Dan sekarang aku tau , akhir - akhir ini kau selalu menghilang saat jam istirahat dan  kau juga tidak memberitahu kenapa. Jadi ini jawabannya".



"Aku tau aku salah , aku tidak memberitahumu karena aku malu untuk mengatakannya hiks hiks hiks", Sierra mulai mengucurkan air mata. "A-ku ma-lu  hiks hiks", ucapa Sierra yang kemudian menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya. 

"Aku ini sahabatmu, untuk apa kau malu?". 

Setalah mengatakan itu , ada sosok lelaki yang tadi bersama Sierra di perpustakaan,"jangan salahkan dia , dia tidak bersalah . Aku yang seharusnya kau marahi bukan dia . Aku yang menyuruhnya untuk tidak memberitahukan kepada siapapun ".



"Kau membuat sahabatku berbohong kepadaku Jack".


Carissa sedang memarahi Jack. Bingung? oke author jelasin. Di Chapter sebelumnya ada pertemuan Jack dan Sierra kan . Nah disitu Jack mulai mendekati Sierra , mereka selalu bertemu waktu jam istirahat, Jack sudah menyukai Sierra mulai dari kelas X tapi dia tidak pernah memberitahu kepada siapapun , saat dia berlagak playboy itu untuk menarik perhatiaan Sierra , tapi Sierra tidak pernah melihat Jack. Saat kedatangan Matty banyak kesempatan yang membuat Jack bisa dekat dengan Sierra . Kesempatan itulah yang Jack ambil dan kini Sierra telah menjadi kekasihnya. Masalah carissa marah karena Sierra dan Jack merahasiakan hubungan mereka.





Jack pun memeluk Sierra yang telah menangis."Kumohon maafkan kami",pinta Jack.


Carissa sedikit terkejut ketika suatu suara lain masuk ke dalam telinganya. "Ada apa? dan kenapa kau memeluk Sierra Jack?". Carissa melihat siap yang barusan berucap itu.

"Matty",ucap Carissa singkat.

"Kenapa kalian diam?", tanya Matty kembali.


"Maafkan kami Riss.. sebagai gantinya aku akan  menjaga Sierra dengan baik".Ucap Jack lagi.

Matty sungguh bingung apa mereka tidak merasakan kehadiran Matty disini, sampai - sampai tidak ada yang menjawab pertanyaan Matty. "Aku bingung tentang apa yang terjadi, tapi sebaiknya kau maafkan mereka berdua Riss..", ucap Matty dengan melihat Carissa.


Carissa menghela nafas, mungkin sebaiknya dia harus memaafkan mereka. Ini tidak aharus berlarut - larut . "Baiklah aku maafkan kalian berdua, tapi jangan pernah ulangi lagi".


Sierra langsung memeluk Carissa dengan cepat dan membuat Jack yang sedari tadi memeluknya sedikit terjungkal kebelakang.

"Terimakasih Riss.. aku janji tidak akan mengulanginya lagi". Ucap Sierra .

Matty dan Carissa sedikit tertawa membuat Sierra bingung dan kemudian dia melepaskan pelukannya. Dan bertanya kenapa mereka tertawa , tapi tidak dijawab oleh keduanya.

"Kau ini memang ..",ucap jack dengan nada dan ekspresi jengkel ke Sierra. Carissa dan Matty masih tetap tertawa
"Ada apa?",tanya Sierra bingung.


"Kau tidak lihat , aku terjungkal karenamu". "Benarkah?", kaget Sierra dengan menunjukkan muka imutnya dan di akhiri dengan tawa .


"Ini tidak lucu Sie. Sekarang aku akan menunjukkan apa yang lucu", Jack menunjukkan smirknya. Sierra sudah merasa aneh jadi dia langsung lari . "Hey jangan lari kau ya",teriak Jack yang kemudian mengejar Sierra. Sementara Matty dan carissa masih ditempatnya tertawa akan kelakuan kedua orang itu.


Detik selanjutnya Matty terdiam . "Apa sudah tertawanya?",membuat Carissa menghentikan tawanya . "Ayo ikut aku , memberikan Video Clip kita ke Mrs. Annie dan Mrs.Melly",tarik Matty.


Hari perlombaan telah tiba , para juri telah menilai hasil karya masing - masing peserta dengan didampingi para peserta yang  akan di lihat Videonya. Sekarang waktunya Carissa dan Matty yang mengdampingi para juri . Karena sekarang giliran Video mereka yang akan dilihat. Kalau di ingat - ingat kedua wali kelas mereka sudah  memuji video itu , kata mereka itu video yang bagus untuk porsi remaja yang membuatnya. Dengan kalimat itu mereka sedikit percaya diri saat mendampingi para juri . Posisi Carissa dan Matty berada dibangku tepat disamping juri posisinya seperti huruf L.




Juri - juri menilai hasil video itu dan sesekali bertanya kepada mereka berdua tentang siapa yang membuat dan apa  kesulitan saat membuat video itu . Lihat disini


Penjurian carissa dan matty akhirnya selesai . Nafas mereka kembali diatur dengan baik debaran dada yang sedari tadi tidak tenang kini mulai membaik .Mereka begitu deg degan saat menerima pertanyaan - pertanyyan yang dilontarkan para juri tadi , tapi kini itu semua sudah selesai , kini mereka hanya berdoa supaya video meraka disukai oleh para juri .





Beberapa hari berlalu , suasana diantara mereka berempat semakin hangat tapi tidak bagi Justin yang menjadi obat nyamuk untuk mereka berempat. Meraka sedang makan di kantin  Sierra dan Jack dengan suap - suapan membuat Justin semakin jengkel sedangkan Carissa dengan Matty tertawa karenanya.

Setelah itu ada 2 orang siswa menghampiri meja mereka ,"ekhem, ekhem ". Yang  membuat mereka semua memalingkan wajahnya keasal suara. " Kalian berdua dipanggil kepala sekolah ", menunjuk Carissa dan Matty. Keduanya mengangguk dan mengikuti kedua orang siswa itu dari belakang .



Setibanya mereka diruang kepala sekolah mereka disuruh duduk dan mendengarkan penjelasan dari kepala sekolah ,"saya akan memberitahukan sesuatu kepada kalian. Sebenarnya saya mengucapkan terimakasih kepada kalian".Melihat keduanya secara bergantian. "Kalian telah mengharumkan nama sekolah , saya bangga kepada kalian",lanjut kepala sekolah. "Maksud bapak apa ya?",tanya carissa kurang mengerti. "Kalian  telah  memenangkan lomba video kemarin",ucap girang kepala sekolah yang juga diikuti keterkejutan mereka berdua. "Benarkah? apa bapak tidak berbohong",tanya Carissa, kepala sekolahpun menggeleng . Keduanya kembali gembira dan kepala sekolah juga tersenyum.

"Tapi", reflek membuat Matty dan kepala sekolah terdiam melihat Carissa bingung."Ada apa?".

"Kita juara berapa pak?",tanya Carissa. "Juara 1", "YEAAYYY!!!",teriak Carissa mengagetkan kedua orang didekatnya dan Carissa berlari meninggalkan ruangan kepala sekolah karena sangking senang dia berlari dan loncat - loncat tidak jelas .


Kepala sekolah hanya menggeleng melihat siswi bertingkah seperti itu.
"Ada apa dengan dia?".
"Entahlah saya tidak tau pak", kepala sekolah mulai memahami, "kalau, saya pamit dulu ya pak, permisi ". Dijawab oleh anggukan kepala sekolah.





"Riss", "ada apa?".
"Tadi kau seperti orang gila",dengus Matty dan mendapat pelototan dari Carissa. "Maksudku kau membuatku malu tadi didepan kepala sekolah". "Ohh begitu , maaf".



"Sepulang sekolah aku akan meneraktirmu", "beneran?, sunggung?",tanya carissa dengan cepat. Entahlah kenapa Carissa jadi seperti ini hari ini , dia tersa berbeda . Berbeda lebih konyol, tapi dengan Carissa yang begini membuat Matty berkali - kali tertawa . Seperti inilah yang membuat betah berlama - lama dengan Carissa.




"Matt aku boleh pesan apa saja kan", Matty mengangguk . "Baiklah , aku pesan jus jeruk , es krim yougurt , puding , pizza, kentang goreng dan..". "Stop, stop.. kau tidak papakan Riss..", Carissa mengangguk. "Lalu kenapa kau memesan makanan sebanyak itu? apa kau tidak takut gendut?".

"Tidak!!" , "kau kan sudah bilang aku boleh memesan apa saja , jadi aku memesan itu semua. Atau kau tidak punya uang ya untuk membayarnya?"bisik carissa kemudian.

"Aku punya",tegas Matty. "Oke kalau begitu, aku pesan tadi itu ya ",ucap Carissa pada nelayan.
Carissa aneh dengus Matty dalam hati.









"Matt masuk ",ajak Carissa masuk ke dalam rumahnya. Carissa sudah kembali kerumahnya 2hari yang lalu jadi sekarang Matty mengantar Carissa pulang . Matty mengiyakan ajakan Carissa ."Kau tinggal  dengan siapa?". "Ayah , ibu , dan bibi Vesa".
"Kenapa sepi sekali?". Matty melihat kanan kiri ruangan yang dia masuki . "Orang tuaku masih bekerja , duduk dulu gih , aku ambilkan minum dulu". Matty kemudian duduk setelah Carissa pergi meninggalkan dirinya. Matty menjelajahi isi ruangan itu dengan matanya 'hiasan yang cukup bagus' ujar Matty dalam hati . Dia kembali melihat - lihat isi ruangan itu dan terhenti pada sebuah foto yang cukup besar .



Matty terbelalak kaget , dia tidak percaya akan apa yang dilihat saat ini. Ludahnya sulit sekali ditelan . Suhu badannya tiba - tiba meninggi . Tangannya meremas celananya erat , Matty tersulut emosi kali ini . Tanpa membuang waktu dia keluar dari rumah itu dan langsung mengegas sepeda motornya kencang .






"Apa ya kira - kira minuman yang Matty suka?". "Ada tamu ya?",tanya bibi Vesa.
"Iyanih, biasanya anak muda kalau bertamu suka minum apa ya bi ? aku bingung".
"Kasih jus aja". "Ide bagus".



Carissa membawa 2 gelas minuman menuju ruang tamu ."Maaf Matt lama buat minumannya". Sumringah Carissa saat berjalan dan melihat 2 gelas yang dibawanya . Dia tidak mendengar ada sautan jadi dia melihat ke temapt yang tadi diduduki Matty. Blank!! matanya tidak menemukan adanya sesuatu yang bernyawa . Dengan segera dia meletakkan gelasnya dimeja dan berlari menuju keluar . Lagi - lagi kekecewaan yang dia dapati. Sepertinya sosok itu

memang benar - benar sudah pergi , tapi kenapa tidak berpamitan dulu,'mungkin dia tergesa - gesa sampai - sampai tidak sempat berpamitan' kira Carissa berusaha berpikir positif .






Keesokan harinya Carissa harus menanggung kekecewaan lagi , dari pagi sampai pulang sekolah ini dia tidak bertemu dengan Matty. 'Apa Matty tidak masuk?' pikinya. Dia berpikir bahwa Matty memang tidak masuk ,entah apa penyebabnya.




Hari - hari tanpa Matty di lalui begitu saja oleh Carissa, dia merasa kesepian Matty. Ini sudah hampir seminggu dia tidak bertemu Matty. Waktu Carissa bertanya pada Jack apa Matty masuk sekolah dia menjawab bahwa Matty masuk sekolah tapi anehnya kenap dia tidak bertemu dengan Matty . Apa dia menghindariku?pikir Carissa dalam - dalam .  Carissa melamun didalam perpustakaan memikirkan apa yang sebenarnya terjadi. Tidak ada kominkasi , tidak bertemu ada apa sebenarnya . Carissa harus bertanya kepada Matty kenapa dia bersikap begitu. Lalu Carissa berpikir dalam - dalam dimana dia bisa menemukan Matty. Carissa memejamkan mata  berusaha mengingat - ingat tempat yang selalu di kunjungi Matty. Carissa beranjak dari tempatnya kini . Berjalan tanpa arah berharap dapat menemukan Matty. "Mungkin dia di kantin",ucapnya meyakinkan.
Segera Carissa menuju kantin dengan sedikit berlari , tapi nihil orang yang dicarinya tak terlihat.





Carissa berjalan menuju kekelasnya karena dia sudah lelah mencari Matty mengingat bel istiharat selesai sudah terdengar ditelinganya. Dimana kiranya Matty berada pikir Carissa sebelum masuk ke dalam kelasnya,"aku ingat". Carissa langsung berlari kenacang tidak peduli waktu istiharatnya yang sudah habis demi bertemu dengan Matty dia rela menghilangkan jam pelajarannya. Carissa dengan cepat menaiki tangga dan blak . Pintu terhempas oleh dorongan Carissa. Atap. Tempat yang dia fikir akan membuat dirinya bertemu dengan Matty. Melegakan bukan main , dia kahirnya bisa melihat sosok itu . Sosok yang akhir - akhir ini tak dia rekam dalam matanya.




Mengatur nafasnya sebelum memanggil nama orang itu . Carissa sudah merasa bahwa Matty sudah merasakan keberadaannya . Matty tak berbalik , dia amsih menatap lagit  dengan dadanya bersandar pada tembok pembatas.




Setelah mengatur keseluruhan dengan baik Carissa berjalan maju untuk menuju Matty.






"Untuk apa kau kesini?"













Bersambung ,...


Tunggu diChapter selanjutnya ya.
Maaf kalau lama nge-post ffnya.

Jangan lupa kasih tanggapan kalian tentang ff ini .
Komentar jangan lupa.
Maaf buat semua kesalahan yang ada pada ff ini maupun Author!!
Terimaksih sudah membaca

No comments:

Post a Comment