Thursday, September 10, 2015

Water (Chapter 1)

 


Title : War
Cast : Sandara, Luhan , Taeyeon dan Jessica
Rating : T








"Sedang apa kau?"kata seseorang.
Dia tau bahwa pertanyaan itu ditujukan kepadanya,"aku sedang memotret lihatlah pemandangan disekitar sungai ini indah". Orang yang bertanya itu berjalan kearah temannya, saat sudah berada disamping temannya dia mulai terpukau,"wahh kau benar Lu, tempat ini benar - benar indah. Untung saja si Chancan itu mengajak kita kesini". Orang yang dipanggi Lu itupun tersenyum dan kemudian mengangguk , Luhan . Dia sangat mahir memencet kameranya. Setiap sudut yang menurutnya menarik tak luput dari jepretannya, mengeklik sana sini.





"Fotokan aku ",pinta Baekhyun.
Luhan melihat - lihat hasil yang diambil. Matanya masih terfokus dengan gambar yang ada di kameranya. "Baiklah, kau pergi kesitu",ucap Luhan menunjuk tepi sungai."Disini? apa tidak apa?".
"Kau mau aku fotokan tidak?". "Baiklah". Dengan segera Baekhyun melepas sepatunya dan turun menuju tepi sungai. Sebelum dia benar - benar turun dia memandang sambil menunjuk Luhan,"sampai terjadi sesuatu denganku, kau yang tanggung jawab". "Iya, iya.. cepat sana turun".
Baekhyun berdoa dulu sebelum dia turun.




"Dengan air saja takut",cengir Luhan. "Ya' cepat foto aku".
"Berpose yang bagus".







 "Eonnie, bukankah dia tampan?",tunjuk Taeyeon. Dara tidak tau , jadi hanya menengok - nengok saja,"yang mana?". Taeyeon memandang kakaknya sejenak. Lalu dia memegang dagu kakaknya itu dan memposisikan siapa maksud Taeyeon,"yang itu eonni, namja yang berjaket". "Oh itu, memang kenapa kau suka?", Taeyeon mengangguk."Tapi dia manusia",sesal Taeyeon. Dara menepuk pundak adiknya,"jangan khawatir siapa tau dia mau menerimamu apa adanya, seperti appa". "Eonni benar , gomawo", Taeyeon memeluk kakanya itu sayang.



Taeyeon dan Dara adalah anak dari dua mahluk yang berbeda. Ayahnya adalah manusia dan ibunya adalah putri air. Awalnya pernikahan orang tua mereka tidak disetujui oleh kakeknya, tapi dengan kerja keras dan tekat ayah mereka pernikahan mereka disetujui . Sekarang ayah mereka diberi wewenang untuk menjadi raja air.



Bingung ya? oke author jelasin, Raja air merupakan raja yang memerintahkan semua mahluk air , maksud dari mahluk air mereka tinggal didalam air dengan wujud manusia mereka juga bisa hidup didaratan tetapi tidak dengan waktu yang lama. Mereka akan menjadi air ketika mereka lelah berada di daratan .  Tetapi mereka juga bisa menjadi air jika dengan kehendak mereaka sendiri. Di negeri air hanya keturunan - keturunan kerajaan saja lah yang akan mempunyai kekuatan . Untuk para perajurit kerajaan mereka hanya diberi kekuatan untuk melindungi kerajaan dari serangan musuh.  Disana juga ada peri air , mereka mempunyai peran - peran  tersendiri , peran - peran itu tidak bisa dilakukan oleh sembarang peri. Hanya keturunannya saja yang menggantikan peran - peran itu.



Negeri air  berada di balik air terjun , tepat diatas bukit sana. Saat sudah memasuki negeri itu hewan/manusia tubuhnya akan menjadi kecil menyesuaikan tubuhnya dengan penduduk, prajurit, raja ratu, pangeran putri, dan para peri di negeri itu.




Dara dan Taeyeon memang suka sekali menghabiskan waktu mereka di luar kerajaan. Tak hanya sekali mereka berada di sungai itu, hampir setiap harinya. Mereka berenang kesana - kesini dengan menyesuaikan tubuh mereka dengan ikan. Tak ada jenuh - jenuhnya untuk mereka melakukan kesenangan.


Saat Taeyeon melihat Luhan yang tadi memotret , Taeyeon langsung jatuh cinta pada Luhan . Tak henti - hentinya dia bercerita kepada kakaknya hingga Dara dibuat bosan sendiri .  Hari sudah menjelang malam, mereka berdua memutuskan untuk kembali ke kerajaan .




"Apa tidak apa jika kau tidur luar?", Tanya Chanyeol. "Tak apa , akukan tidur didalam tenda",ucap Luhan sembari mengambil kameranya di meja. "Kau bisa tidur di kamar depan kalau mau", "tidak usahlah ",tolak Luhan . Seorang pria paruh baya menghapiri mereka berdua . "Apa tidak sebaiknya temanmu ini tidur didalam Chan?",tanya pria itu. "Dia tidak mau ahjushi".


"Saya tidur diluar saja, saya merasa ingin tidur didalam tenda".
"Kau boleh tidur diluar , tapi ahjushi harap kau jangan mengganggu yang lainnya".
Luhan sedikit heran apa maksud dari paman itu ,"maksud ahjushi apa?". "Tidak, hanya saja bersikap tenang saja jika berada diluar dalam keadaan malam". "Oh, baiklah ".


"Ahjushi kebelakang dulu ne , Chan bawakan temanmu ini minuman hangat dan beberapa makanan didalam",kata paman Chanyeol yang kemudian masuk kedalam rumahnya."Apa maksud pamanmu tadi?", kata Luhan yang benar - benar bingung. "Entahlah",jawab Chanyeol yang kurang tahu. "Baekhyun mana? tumben tidak kelihatan".
"Ah.. dia sudah tidur. Kau masuk saja dalam tenda , aku akan membuatkanmu minuman hangat". Luhan langsung beranjak menuju tenda yang berada didepan rumah paman Chanyeol.


Luhan merebahkan tubuhnya, dia masih bingung apa maksud pamannya Chanyeol tadi . Dan jika tidak salah lihat ekspresi paman tadi sungguh berbeda , ada sebercak kekhawatiran di sana . Tadi Chanyeol sudah bilang bahwa dia akan tidur jadi sekarang Luhan sendirian , bukan karena takut  tapi Luhan sedikit penasaran dengan dibalik kekhawatiran pamannya Chanyeol tadi. Jika memikirkan itu dia tidak akan tidur . Jadi Luhan memutuskan untuk tidur tanpa mematikan lampu gantungnya.








Ini sudah tengah malam , tapi Dara masih belum bisa tidur , jadi dia memutuskan untuk pergi jalan - jalan . Siapa tau dengan jalan - jalan di bisa membuat dirinya lelah dan dapat tidur.. Tidak seperti malam - malam biasanya , malam ini dipenuhi oleh taburan bintah disan sini . Bulan tak lupa mendampingi . Dara merubah dirinya menjadi seukuran manusia. Dia berjalan layaknya manusia ditepian sungai ,sesekali dia menatap langit yang begitu padang. Berceloteh memuji. Dara melihat kesana - kemari. tidak menemukan cahaya. Dia berjalan kembali entah kenapa tidak ada rasa lelah . Dara terus mehela .Dia terhenti saat matanya menangkap sebercak cayaha kuning. Dia langsung menghapiri asal cahaya itu . Tak butuh waktu lama dia berjalan hanya beberapa langkah dia sudah sampai ditujuannya.




'Kenapa cahayanya berada didalam benda ini? ini bukan rumah kan?  jika ini rumah kenapa kecil sekali? 'pikirnya. Dara mengelilingi benda yang dia tidak tau namanya itu. 'Kenapa benda ini berada di depan rumah paman Park?' pikirnya lagi sambil mebolak balikkan matanya melihat rumah paman Park dan benda itu .


"Aku harus masuk",gumamnya. Dengan mudah Dara mengubah tubuhnya menjadi kecil . Dara terkesima dengan barang - barang manusia yang begitu besar ini ."Ah .. jelas saja mereka tampak  besar, dasar bodoh",Dara mengomeli kebodohannya sendiri . Lalu dia mengubah tubuhnya kembali besar. Terdengar dengkuran oleh telinga Dara, dia mencari asal suara itu . Dia tertohok ketika mengetahui sumber suara itu,"diakan yang tadi",gumamnya lembut. Melihat wajahnya yang polos saat tidur mengajak Dara untuk mengelus pipinya. 'Apa dia benar - benar siudah tidur?' pikir Dara mengarahkan kepala kekana  kekiri. Kemudian dia terdiam , dan memukul kepalanya sendiri,"tentu saja dia suadah tidur , diakan tadi mendengkur". Sungguh kenapa saat ini Dara bisa menjadi bodoh begitu. Seulas senyuman terpatri dari wajah Dara, dia mengelus pipi orang itu halus. Orang itu semakin menikmati elusan dara yang lembut. Sungguh suasana ini membuat dia tergoda. "Jessica, lagi", igauan dari mulut orag itu yang membuat Dara berhenti mengelus.


Dara mengabaikan orang itu, dan melihat -lihat barang- barang orang ini .'Air' ucapnya dalam hati. 'Tapi mengapa warnanya berbeda?', Dara mengambil gelas yang berisi air itu, dia memutar - mutar gelas itu pelan supay tidak tumpah . Sungguh Dara terheran - heran dengan warna air yang berada digelas iu . 'Mengapa warna air ini sama dengan warna bajuku?'(warna putih). "Apa bedanya ya?",bingung Dara. "Aku harus meminumnya",ucapnya yakin. Segera Dara meneguk minuman itu. Wajah gembira terulas diwajahnya ,"rasanya manis , melebihi rasa apel". Kembali Dara meneguk minuman itu sampai tak tersisa.  Dia  baru ingat bahwa tujuannya di keluar untuk melelahkan diri, dan akhirnya Dara lelah dan pergi menuju ke kerajaanya kembali .



Eurghh... Erangan keluar dari mulut Luhan. Dia mengulet - uletkan tubuhnya hingga rileks lalu dia duduk. Dia merasa haus jadi dia mengambil gelas. Mata Luhan saat ini setengah terbuka, tapi dia tau dimana tempat gelas yang berisi susu itu , dengan segera dia meneguk susu itu. Matanya terbelalak saat mulutnya tak kunjung berjumap dengan cairan berwarna putih itu. Dia melihat isi gelas itu yang ternyata sudah kosong. Luhan sungguh heran kenapa gelas itu menjadi kosong , seingatnya semalam dia tidak meminum susu itu sama sekali. Dengan muka yang penuh keheranan dia keluar dari tenda. Dugaanya salah lagi , dikiranya matahari sudah terbit ternyata masih belum, jadi dia memutuskan untuk berjalan - jalan hitung - hitung olahraga. Luhan berjalan menuju sungai yang tak jauh dari rumah paman Park . Dia membasuh mukanya disitu, sungguh segar saat air itu menyentuh wajahnya.  Dia melihat sekeliling. Lalu dia kembali lagi pergi menuju tendanya untuk mengambil kameranya.


Cekrik cekrik.. suara kameranya. Dia menulusurkan matanya untuk mengambil sesuatu yang indah dibalik kameranya. Dengan mata yang berada di belakang kamera Luhan berkali - kali menemukan pemandangan indah , dia sudah memotret bagian kiri , kini dia menghadap kearah kanan. Luhan terhenti sebentar untuk melepas kameranya  dan kemudian memotret lagi. Dia menemukan sosok cantik tak henti - hentinya dimemotreti aktivitas sosok itu, saat sosok yang difoto melihat kearahnya sosok itu langsung kaget. Luhan tersenyum melihat sosok itu , dia berjalan menuju ke sosok itu,"hey tunggu",teriak Luhan saat dia melihat sosok itu kabur begitu saja. Akhirnya dia kembali .




"Kau tau tadi aku bermimpi apa?",unjuk Baekhyun kepada Chanyeol. Chanyeol menggeleng. "Aku bermimpi tentang yeoja yang sangaaaat cantik, dia seperti putri berbaju putih memakai mahkota sungguh dia memikat hatiku yang beku ini...", Chanyeol mengabaikan cerita tentang mimpi Baekhyun yang terlalu lebay itu . "Apa sudah",ucap Cahnyeol kepada Luhan yang baru sampai.Luhan hanya mengangguk dan duduk disamping Chanyeol, "dia kenapa?",tanya Luhan menunjuk pada Baekhyun. "Biasalah , tentang mimpinya". Luhan mengagguk mengerti,"Ya apa kau tidak mendengarkan ceritaku", cerita Baekhyun belum selesai dari tadi jadi Chanyeol tidak memperdulikannya dan berbicara kepada Luhan.

"Ceritanya bagus",senyum Luhan . Membuat Baekhyun bahagia . Jika dia berteru terang dia akan mendapat urusan yang lebih ribet lagi .


"Luhan",panggil Chanyeol.
"Hm?".

"aku sudah tau jawabannya".
"Jawaban apa?".

"Itu tentang maksud paman".

"Apa jawabannya".

"Di sini ada mahluk lain yang hidup selain manusia". Ucap   Chanyeol tegang.
"Jangan bilang kalau hewan dan tumbuhan",cengir Luhan . "Bukan!", ucap Chanyeol yang kemudian melembut. Baekhyun yang mendengarkan pembicaraan  itu bingung,"Kalian membicarakan ap-", belum sempat Baekhyun berbicara sudah ditutup oleh tangan Chanyeol. Baekhyun segera melepas bungkaman itu dan diam. "Ada mahluk lain, tapi mahluk ini tidak begitu mengerti tentang manusia, pamanku adalah temannya. Pada malam hari kita harus benar - benar tenang, jaga sopan santun".Ucap Chanyeol panjang lebar,"apa itu hantu?", "bukan..". "Lalu?".


"Selebihnya aku tidak tahu".



"Kalian bangun jam berapa tadi?", tanya Luhan tiba - tiba.  "Jam 7, memang kenapa?",tanya Chanyeol. "Kalau kau?",Luhan bertanya kepada Baekhyun. "Jam 8". "Memangnya kenapa?",tanya Chanyeol kembali ,"itu, tidak apa".Singkat Luhan.




Malam berikutnya , Dara mengulanginya lagi. Karena Dara ketagihan dengan susu yang dia minum kemarin malam . Luhan juga sama . Dia tidak meminun susunya , pagi lagi dia kembali terkejut karena mendapati gelasnya kosong kembali ,Luhan juga pergi ke tepi sungai itu lagi dan dia kembali melihat sosok cantik itu  , kameranya  tak luput menjadi bukti. Sosok itu kembali menghilang setelah merasa ada yang melihatnya.





Taeyeon terus berceloteh tentang apa yang dilakukan namja itu , namja itu ini dan semua yang dialihat .
Dara hanya diam mendengarkan curhatan adiknya itu . Sesaat Taeyeon berhenti berbicara segera  Dara menedongakkan kepalanya untuk memastikan bahwa adiknya tidak apa.
"Wae?" .Tanya Dara. Taeyeon menghembus nafasnya kasar ." Aku inginsekali menjadi manusia".
Dara mengerutkan dahinya ,"apa karena dia?" ."Ani , aku memang ingin melakukan apa yang manusia lakukan",bantah tegas Taeyeon .



Sedangkan disudut lain ada seseorang yang melihat dan mendengar pembicaraan mereka. "Suruh mereka menemuiku",kata seseorang yang kemudian pergi .





Bersambung...


Terimakasih sudah mau baca ffku , maaf buat typonya, jika ada kesamaan dan kesalahan dimaafkan ya . Chapter selanjtnya ditunggu . Jangan lupa tinggalin jejak kalian di komen ya   . Beri pendapat /saran/kritik dan lain

No comments:

Post a Comment