Sunday, August 2, 2015

Full of Love (Chapter 1)







Judul : Full of Love
Main Cast : Aliando & Prilly
Author : Nadiya N
Genre : Romance
Rating : Pg 15



Disclaimer 
FF ini hasil dan murni dari imjinasi saya, maaf jika ada kesalahan dan kesamaan baik yang di sengaja maupun tidak.Saya masih baru jadi mohon dimaklumi , maaf juga kalo Ff ini Geje , kata - katanya berantakan, semua yang saya tulis semata-mata hanya untuk menghibur para pembaca.





 Dilarang Copas dan mengganti pemilik ff.
Tolong hargai.
.
.
.
.
.
.




 

Pagi yang cerah menemani Kota Jakarta seperti biasa. Dimana semua insang sedang berkeliaran untuk menuju kesesuatu tempat  . Kendaraan tak luput menjadi sorotan sang mentari yang baru saja mengeluarkan sinarnya. Suara bising telah kembali terdengar dari berbagai tempat. Para orang tuad dan orang dewasa telah menyiapkan diri untuk kembali membanting tulang guna menafkahi orang - orang terkasih mereka. 
Para pelajar berlomba - lomba menempatkan prestasi mereka setinggi mungkin. Sekolah - sekolah favorit terpilih untuk menjadi tempat siswa - siswa bergengsi menimba ilmu. Kebersamaan tak luput dari tawa canda yang mereka buat setiap harinya.

SMA 1 JAKARTA  , SMA para siswa yang memiliki status tinggi. Hanya anak - anak orang kayalah yang dapat bersekolah disana. Sekalipun ada Beasiswa untuk siswa - siswa yang kurang mampu siswa - siswa disana tidak pernah membanding - bandingkan teman . Berstatus orang kaya tidaklah mengubah hati nurani mereka.




 Prestasi sekolah ini cukup dibilang bagus. Banyak perlombaan yang mereka menangi. Lomba mata pelajaran, olahraga, kesenian , beladiri dan yang lainnya tidak pernah mereka pulang dengan tangan kosong. Itulah yang membuat SMA ini sangat terkenal dan terfavorit .


















Gadis berusia 17 tahun ini berjalan memasuki kelasnya . Berbagai sorotan mata yang dilempar padanya. Dari suka, kagum , dan iri. Bukan karena SMA 1 JAKARTA ini memiliki siswa yang tidak pernah membeda - bedakan teman terhindar dari sifat iri antar sesamanya. Tapi dalam sorotan yang diterima gadis ini adalah sorotan iri terhadap kedekatannya dengan seorang lelaki yang kini berada disampingnya. Gadis itu  merotasikan matanya malas.

Yang benar saja , apa mereka gila. Buat apa mereka iri 'ralat' ini sudah seperti cemburu, 'cemburu'. Cemburu dengan mereka berdua , apa gak salah. Itu yang dipikirkan sang gadis. Menghela nafas panjang saat memikirkannya.


"Lo kenapa Prill?". Tanya lelaki yang berada disampingnya itu . Huuffhh helaan orang yang dipanggil Prill itu,"lo liat aja sendiri". Dengan tanggap lelaki itu langsung melihat keadaan disekitar mereka. Retinya menangkap para siswa yang sedang berkumetat dengan aktivitasnya masing - masing , apa yang salah pikir lelaki itu. "Emang kenapa?".
Huuffhh helaan kembali dibuang oleh Prilly . Lelaki disampingnya ini bodoh atau gimana sihh pikir Prilly. "Gadis - gadis itu cemburu", sedikit berbisik kepada lelaki itu.

Prilly kembali menatap depan dengan muka tekukan. Berbeda dengan lelaki yang baru saja mendengarkan perkataan itu. Kini lelaki itu telah tersenyum jail. Greb!! rangkulan mendarat di pundak Prilly. Sang pemilik pundak terkejut, ini semakin membuat emosi mereka terpancing. Prilly mempoutkan bibirnya kesal . Lelaki disampingnya mencengir puas.













"Li ", panggil Prilly.









Merasa namanya dipanggil sipemilki nama menengok ke arah sumber suara. Prilly merasa panggilannya telah diterima maka dia melanjutkan ucapannya."Cepat punya pacar dong , jangan pundak gue aja yang jadi sasaran lo", ejek Prilly yang telah pergi sesudah menepis tangan sepupunya itu dari pundaknya.



"Aishh..", ucapan yang keluar dari mulut Ali sembari melihat kepergian sepupunya itu.




Prilly dan Ali itu bersepupu, keduanya memiliki wajah yang tak lagi diragukan . Soal kecerdasan bilang saja mereka saing berebut. Kejar - kejaran dalam prestasi tak asing lagi bagi mereka. Populer? mereka berdua  populer . Jadi Tom dan Jerry kalo sedang berantem. Soal asmara mereka belum pernah nyentuh . Soal persahabatan mereka jagonya. Seharusnya kedekatan mereka sudah dimaklumi oleh seluruh siswa , karena status mereka yang bertanda 'sepupu' jadi buat apa ada kata iri? cemburu? .












"Lo kenapa Prill?". tanya teman sebangkunya itu. "Lia sayang lo tau gak?", "apaan?". "Lo orang kedua yang bilang gitu sama gue", "biarin , lo kenapa si Prill?". Temannya itu bertanya kembali.


"Seperti biasa".

"Seperti biasa?,hahahaha ". Temannya itu tertawa terbahak - bahak . Dia mengerti apa yang dimaksud Prilly. Bagaimana tidak ini sudah terjadi berkali - kali .



Prilly tak habis pikir kapan sahabatnya itu akan berhenti tertawa. Bukannya buat dia bahagia lagi tapi membuat Prilly semakin sebal.
Prilly menopang kedua kepalanya sedikit memijat keningnya.


"Eh pak Juna datang", ceplos salah satu murid. Membuat siswa - siswa duduk rapi ditempatnya. "Hahahaha", suara tawa teman sebangkunya tak kunjung reda. padahal Prilly sudah memberi kode kepada temannya itu , tapi malah diacuhkan oleh sahabatnya itu.






"Dahlia Poland". Ucap lantang guru yang sudah berada di depan kelas.



Tersentak kaget , namanya dipanggil dengan begitu keras. Teguran itu mebuat sang empu terdiam takut. Badannya mulai menegang, dia sudah siap untuk mendapat hukuman dari guru itu .



"Berdiri". Titah pak Juna.
Dengan keberanian yang tinggal 10% Dahlia beranikan untuk berdiri.





Bibir bawa digigi pelan , tangan yang meremas rok bagian bawa menunjukan bahwa dia dalam keadaan takut.



"Cepat maju", titah kembali pak Juna.
"Ba-ik p-pak". .



Dahlia mulai melangkahka kakinya pelan. "Syukurin", ejek Prilly dan dibalas tatapan penuh rasa takut dari Dahlia.



"Ekhm .. Prilly kamu juga".

"Lho pak!, kenapa saya juga",tukas Prilly .

"Cepat maju".

Dahlia menunjukkan wajah penuh kemenangan , karena bukan hanya dia saja yang akan dihukum tapi sahabatnya yang berwajah cantik itu juga akan dihukum .




Setelah mereka berdua sudah berada di depan kelas pak Juna menyuruh mereka berlari keliling lapangan 10 kali.


"Hah!!!", teriak mereka bersamaan.

"Tapi pak-", sela Prilly. "Tidak ada tapi tapian Prilly Latuconsina..". "Cepat kerjakan ".

Akhirnya mereka berdua menurut dan melakukan apa yang diperintahkan pak Juna.

Mereka berlari mengelilingi lapangan. Padahal itu adalah sebuah hukuman tapi malah dibuat tontonan gratis bagi para siswa lelaki.

Ya benar , dua insang yang memiliki paras cantik itu menjadi tontonan bagi para siswa yang sedang berada di area itu. Banyak  teriakan yang terdengar dari mulut para siswa itu .

"Dahlia semangat".



"Prilly mau gak", kata seorang siswa yang menyodorkan botol minuman . Prilly yang melihatnya dari kejauhan hanya menatapnya tak peduli.


"Dahlia mau aku gantiin gak".
"Dahlia ini buat kamu".
"Dahlia , Dahlia , Dahlia".

"Prilly istirahat dulu".
"Prilly kamu makin cantik".
"Prilly semangat".
"Prlly, Prilly , Prilly".


Banyak yang teriakan yang mereka buang percuma. Karena orang yang mereka teriaki tidak memperdulikan mereka.




"Ternyata fans kita banyak juga ya Prill", ucap Dahlia sambil mengatur nafas.
"Lo baru tau ya?". "Gak sih", Dahlia berusaha menyeimbangi Prilly yang sedikit berada di depannya.



"Prill berhenti", tukas Dahlia. Prilly pun berhenti setelah mendengar apa yang dibilang  Dahlia.

"Apa?". "Ini sudah berapa kali putaran?", tanya Dahlia.
Prilly mengedikkan bahunya tak tau. "Kita berhenti aja yuk". "Hm".



"Duduk disana Prill", menunjuk sebuah bangku. Mereka berduapun akhirnya dduk disana , sambil jam istirahat terdengar . Mereka membolos pelajaran pak Juna, salahkan dia bahwa tidak menyuruh mereka untuk kembali kekelas setelah pelajaran selesai .



Prilly memejamkan matanya, berusaha untuk beristirahat. Sedangkan Dahlia asik mengutat ponselnya .
















"Heyyy..".


Membuat kedua kaget . Kemudian mereka melihat siapa yang telah mengganggu keyamanan mereka . "Kau", kata keduanya serempak. Sedangkan orang itu hanya tercengir merasa tak bersalah .
Prilly dan Dahlia kembali keaktivitas mereka masing - masing tapi dalam keadaan kesal. "Jangan ngambek dong, ini buat kalian". Sembari menyodorkan dua botol minuman.
Dengan cepat kedua botol itu disahut oleh mereka berdua dan diminum dalam satu tegukan tanpa sisa. Bingung yang dirasakan lelaki itu . Tidak habis pikir gadis seperti mereka bisa jadi seperti ini.

"Thank's ya Li"
"Wah gue salut sama kalian berdua". ucapa Ali kagum.

"Salut kenapa ",tanya Prilly tak mengerti. Dan diikuti dengan wajah mereka berdua yang sedikit menakutkan, menyadari itu Ali pun diam sejenak.
"Tidak papa kok, hehe", kekeh Ali.







"Kalian gak lapar?".

"Lapar". Ucap Dahlia. "Kalo gitu ayo kekantin",ajak Ali. "Gue mau , tapi lo traktir kita setuju?", pinta Prilly. Ali sebal saat ini , kenapa ada acara traktir - traktiran segala, siapasih yang buet istilah itu,pekik Ali dalam hati .
"Lo keberatan?", tanya dahlia memastikan .
Dengan cepat Ali menggelengkan kepala. "Ayo berangkat",kata Ali sembari menarik kedua tangan mereka berdua.






Mereka telah duduk dimeja kantin . Pusat perhatian dipegang mereka.  Tentunya, para fans mereka yang melihat . Fans tidak dibatasi disini, senior , teman seangkatan , dan junior mereka banyak yang menjadi fans mereka.

Belum 5 menit mereka duduk banyak yang memberi mereka makanan .Kejadian ini Ali manfaatkan, karena dia tidak usah membuang - buang uangnya untuk meneraktir mereka berdua.


"Kak Ali, ini aku buat kak ali", kata gadis yang memberikan orange jus itu. "Terima kasih", gadis itu mengangguk lalu pergi .
"Kak Prill, nasi goreng ini spesial buat kakak", kata lelaki yang terlihat lebih muda darinya. "Thank's ya di", ucap Prilly sembari mengelus puncak kepala Aldi . "Iya kak, nanti aku kirim pesan ya", sela aldi yang kemudian pergi.



Dahlia mendengus kesal , karena dia belum diberi sesuatu yang bisa dimakan ataunpun  diminum. "Cuman gue yang gak dapet", cibir Dahlia.

"Hahaha, mangkanya lo jangan cuek - cuek ", ejek Ali.

"Jadi salah gue?",ceplos Dahlia .

"Salah lo", tambah Prilly.


"Kenap-", ucapan Dahlia terpotong karena ada sesuat yang menghalangi penglihatannya.  Lebih tepatnya ada yang menutupi matanya sekarang .


"Ayo tebak siapa?", goda Prilly.


"Prill, lo jangan main - main". Sambil mencoba melepas tangan yang menutup matanya.

Ali mendekati orang yang menutup mata Dahlia, dia bermaksud untuk menjahili Dahlia. Dengan cepat Ali mengganti tangan orang yang menutup mata Dahlia dengan tangannya .
Dengan aba - aba Ali melepas tangannya . Langsung Dahlia menengok kearah kiri dan dia melihat muka Ali yang menyebalkan. Dahlia mengembalikan posisi kepalanya seperti semula dengan mulut yang dipoutkan dan 










Chup-











Dahlia membulatkan matanya kaget . Tanpa berpikir panjang Dahlia segera melihat siapa orang yang berani menciumnya dan dia sudah siap untuk memarahi orang itu .




Setelah Dahlia menengok kearah kanan Dahlia kembali terkejut .

.
.
.
.

.
.
.
.
.
.

.
.

.








Bersambung ..






 Tunggu di Chapter selanjutnya ya ,
 maaf kalo Ffnya gaje,kata - katanya berantakan dan typo dimana - mana jadi mohon bimbingannya para reader. Minta saran dan Kritiknya..
harap koment !! beri saya masukan 







No comments:

Post a Comment