Saturday, December 31, 2016

Pinky My Love (Chapter)




Author : NaadiyaN
Title : Pinky My Love
 Poster By :Poster by galaxyjunhxe @ Galaxy Above Me 
Cast : Tiffany (SNSD) dan Luhan (Xi Luhan)
Genre : Romance?
Rating : PG17



Dengan senyumannya yang terus mengembang menemani setiap langkah yang tak ada hentinya. Yeoja itu terlihat sangat gembira saat ini. Berbagai tas belanjaan menjadi alasan utamanya.

Saat dia melewati sebuah toko dengan cepat dia menghentikan langkahnya karena matanya menangkap sesuatu yang begitu menarik. Sedetik kemudian sebuah sneyuman terukir dan yeoja itu langsung memasukinya.

Sebuah hoodie berwarna pink menyala dan bergambarkan kota paris itu menjadi target utamanya, tanpa basa – basi yeoja itu langsung mengambilnya, “Ya!”

Sebuah tangan lain tiba – tiba menyahut hoodie tersebut, yeoja itu tak terima dia menarik hoodie itu. “Ya!! Ini punyaku!”, pekiknya. “Andwe, aku yang memegangnya dulu,” kata orang yang tadi merebut.

“Hey! Aku yang melihatnya terlebih dahulu dan ini punyaku.” Kata yeoja itu sembari memeluk hoodie itu.

Tiffany Hwang

Seorang yeoja yang maniak dengan warna pink, hidupnya serba pink. Tidak ada yang bisa menandingi kemaniakan yeoja itu.

“Seolhyun-ah”, teriak seseorang yang membuat salah satu yeoja itu berbalik. “Ada apa?,” tanya seorang namja. “Dia merebutnya dariku oppa”

“Apa maksudmu?”, tanya Tiffany tak terima. Seolhyun nampak merengek pada namja itu. “Nona , bisakah kau mengalah?” tanya namja itu kepada Tiffany.

“Shirreo! Lagi pula aku dulu yang melihatnya dan dia yang merebutnya dariku”.

“Oppa...” rengek Seolhyun. Namja itu mendengus, “Kita cari yang lain saja ya”.

“Shirreo..”, tolak Seolhyun. “Aku mau ini,” tarik paksa Seolhyun. Tiffany tetap memperhatikan , terjadilah tarik - menarik antar keduanya. “Luhan oppa, bantu aku,” kata Seolhyun. Mau tak mau Luhan ikut.

Dua orang bukanlah tandingan Tiffany, namun bukan Tiffany jika tidak memakai akalnya. Dengan sekali dorong, Tiffany berhasil mendorong Seolhyun hingga jatuh ke lantai, tinggal Luhan dan dirinya. Sebuah smirk terlukis di wajah Tiffany. Puk! “Ya!!!”, pekik Luhan kesakitan karena kakinya diinjak oleh Tiffany lalu Tiffany langsung berlari kencang menuju kasir. “Ya!! Jangan lari kau!!”, Luhan menunjuk Tiffany yangs udah berlari melewati pintu keluar.


“Sudahlah oppa..” kata Seolhyun. Luhan memegangi kakinya yang sakit, diinjak dengan sepatu high heel bukanlah sesuatu yang ringan namun kesakitan yang luar biasa. “Ayo oppa, aku akan mengobati kakimu,” kini Seolhyun merangkul Luhan yang berjalan dengan pincangan.
.
.
“Cih.. Siapa suruh melawanku”, Tiffany tersenyum puas.

“Yoboseyo?”, kini Tiffany sedang menelfon Kang ahjussi

“Aku akan pulang, ahjussi tunggu aku di depan”

“Ah ne..”, jawab Kang ahjussi.

Tut.

Tiffany menghela nafasnya dan mulai melangkahkan kakinya keluar dari mall.
.
.
Sesampainya di rumah Tiffany sedikit bingung melihat kedua orang tuanya berada di rumah pada jam segini. “Appa eomma, kalian di rumah?”

Wanita paruh baya itu tersenyum,“Ne”

“Wahhh , sayang.. kau sudah pulang,” sapa ayahnya. Tiffany hanya mengangguk. “Baiklah , istirahat yang cukup. Nanti malam kita dinner di luar okey?”. Tiffany tersenyum. Sudah lama keluarganya tidak dinner bersama, kali ini Tiffany mengangguk dengan senyuman tulus yang tak pernah Tiffany tunjukkan.

“Baiklah, aku akan ke kamarku dulu.” Tiffany berlari dengan menenteng tas belanjaanya.
.
.
“Sayang dandan yang cantik ya!!!”Teriak ibu Tiffany dari bawah. “Ne eomma!!!” Balas teriak Tiffany.
.
.
“Wah uri Tiffany yeoppo” , kata ibu Tiffany sembari mencubit pipi anaknya.
snsd-tiffany-music-core-2
“Eomma kemana saja? Baru tau jika anakmu ini memang cantik?”, kata Tiffany dnegan logat kesalnya. “Ahh.. Ani.. Anak eomma memang selalu cantik”. Puji ibu Tiffany . “Kajja, appa sedah menunggu,” kata ibu Tiffany dan mereka pergi ke ruang tamu.

“Apa sudah siap?” Tanya ayah Tiffany. Kedua orang yeoja itu mengangguk . “Baiklah ayo kita berangkat.”
..
.
.
Kini mereka tiba di sebuah restoran, Tiffany mengangguk – anggukkan kepalanya melihat dekorasi restoran itu. “Fanny-ah cepat sedikit,” intruksi ibunya dan membuat Tiffany sedikit memperepat jalan.

“Selamat malam Tuan Xi,” sapa ayah Tiffany.

“Kau!!”, ucap serempak orang yang berbeda gender itu. Kemudian sebuah tawa terdengar yang tak lain adalah suara para lelaki tua.

“Kalian sudah saling mengenal? Ahh baiklah, silahkan duduk,” kata Tuan Xi mempersilahkan keluarga Tiffany duduk.

Kemudian para pelayan datang dengan membawa makanan. “Wah.. Anda sudah memesan rupanya”. Tuan Xi mengangguk . “Mari makan,” kata Ny.Xi mempersilahkan.

Lalu kedua keluarga itu larut dalam makan mereka sesekali kedua kepala keluarga itu bercanda menyelingi acara makan mereka. Sedangkan Tiffany terus memandang wajah sinis kepada orang yang berada tepat di depannya.

“Tiffany-ah,” sebuah suara membuyarkan lamunannya. “Nde?”

“Ahh.. Apa kau tidak suka dengan hidangan penutup ini?” Tiffany memandangi ice cream di depannya. “Sebenarnya..” Perkataan Tiffany membuatnya menjadi pusat perhatian di meja itu. “Aku lebih suka rasa strawberry”, katanya dengan diakhiri sebuah sneyuman dan eyesmile. Lagi – lagi mereka tertawa. “Begitu rupanya, sebentar..” kata Ny.Xi.

“Pelayan tolong bawakan ice cream strawberry”.

“Luhan-ah, bagaimana menurutmu? Tiffany cantik bukan?”, tanya Ny.Xi Luhan melihati Tiffany dengan senyuman sinis. “Nde eomma,” kata Luhan yang masih belum melepaskan pandangannya.

“Kalian cocok”

“Ani”, kata keduanya serempak. “Hahahaha”, lagi – lagi mereka tertawa. “Kan.. Kompak”, kekeh Tn.Xi

“Sebenarnya kalian kami jodohkan”.

“Mwo?”, kaget Tiffany

“Boleh juga”, Luhan melipat tangannya dengan muka yang sulit untuk diartikan.

“Mwo?? Apa maksudmu?” Tanya Tiffany pada Luhan.

“Jadi begini, Tiffany-ah.. Kami para orang tua sepakat untuk menjodohkan kalian. Melihat interaksi kalian semakin membuat kami yakin dengan keputusan kami,” jelas Tn.Xi

Tiffany langsung memandang ibunya dnegan muka yang tak percaya, namun wanita paruh baya itu malah tersenyum dan mengelus pundak anaknya.

“Kami tidak akan membuat kalian menikah cepat, cukup lulus kuliah”. Jelas Tn.Xi lagi.

“Mwo?? Menikah?” seketika masa kejayaan Tiffany menjadi runtuh, kesenangan yang sudah ia rancang tiba – tiba sirna begitu saja. Ini karena namja yang ada di depannya. Tiffany memandang Luhan dengan penuh kebencian sementara Luhan memasang muka skartisnya. Lalu dengan bersamaan keduanya membuang muka.

“Jadi kita sepakat, kapan acara pertunangannya”, tanya Tn.Hwang.

“Secepatnya,” kata Luhan yang membuat Tiffany terbelalak.
.
.
“Argh!!!!!”, Tiffany berteriak frustasi mengingat kejadian tadi. Tadi Tiffany emgira akan terjadi dinner keluarga yang harmonis, ternyata dinner tadi itu adalah dinner yang apling memuakkan dalam hidupnya. Bagaimana bisa dia dijodohkan dengan seseorang yang gila seperti Luhan. Walaupun Tiffany tidak mengenalnya Tiffany akan tetap menganggap Luhan itu adalah orang gila. Yang membuatnya bertambah benci pada namja itu dengan seenaknya dia menyetujui dan meminta pertunangan itu di lakukan dua hari lagi. Gila bukan?


“Dasar namja gila!!!!” pekiknya.

Kemudian Tiffany mengambil phonselnya dan menghubungi seseorang.

“Yoboseyo?”

“Taeyeon-ah..”, kata Tiffany sedikit menangis dan membuat orang disebrang sana sedikit khawatir.

Waeyo? Kau kenapa?”

“Taeyeon-ah..” Tiffany menangis semakin jadi.

“Kau bisa menceritakannya kepadaku”.

Lalu Tiffany menceritakan apa yang terjadi padanya.

“Hahahahaha.. Bagaimana bisa kaud i jodohkan dengannya?” Taeyeon tertawa, ternyata dunia
cukup sempit.

“Ya!! Jangan metertawakanku”, pekik Tiffany kesal.

“Mianh mianh.. Tapi kenapa bisa? Apa tidak ada namja lain?”

“Molla.. Ini sungguh menyebalkan.”

“Aku akan datang ke acara pertunanganmu”

“Ya! Kenapa kau sangat bersemangat begitu?”

“Hehehehe aku ingin emlihat seperti apa calon suamimu itu”

“Kau itu, bukannya menyenangkanku tapi malah begini”

“Sudahlah Fanny-ah, jika dia bukan jodph ada waktunya kalian berpisah.. Dan jika dia jodohmu 
maka...”

“Maka? Mwo?? Apa yang akan kau katakan?” Tanya Tiffany tak sabaran.

“Maka berikan aku keponakan yang lucu”

“Ya!!! Kim Taeyeon!”
.
.
Kini kedua orang yeoja itu sedang berjalan bersama namun wajah salah satunya masih tak mempertandakan kesenangan. “Kau masih bersedih?” Tanya Taeyeon sembari menengok melihat wajah Tiffany.

“Aku sudah merancang apa yang akan aku lakukan setelah lulus kuliah, tapi siapa snagka jika aku akan menikah..”

“Hey.. Menikah bukanlah hal yang buruk, kau bisa lakukan itu bersamanya bukan?”

“Aku tidak yakin..”

“Ya!!! Daebak dia tampan sekali!!!!”, pekik seorang namja yang membuat perhatian Tiffany dan taeyeon kearah sumber suara. Terlihat disana seorang namja dengan sepeda motor besar merahnya melepaskan helm.
Tidak butuh waktu yang lama, namja itu sudah dikerubungi oleh para yeoja.

“Siapa dia? Wahh cute nya...” Puji Taeyeon sedangkan Tiffany menatap jenggah. Lalu namja itu berjalan kearah Tiffany dan Taeyeon.
Teayeon nampak kebingungan melihatnya. “Dia kemari? Apa kau mengenalnya?” Tanya Taeyeon.

“Ani. Aku tidak mengenalnya.”

“Ya!! Bagaimana bisa kau bilang tidak mengenal calon suamimu,” sergah namja itu yangs uadh berada di depan mereka berdua. “Calon suami?”, Tiffany membuang wajah ke sembarangan tempat.

“Ne. Perkenalkan namaku Xi Luhan calon suaminya”

“Jadi dia calon suamimu Fanny-ah? Aku Kim Taeyeon sahabatnya Tiffany senang berkenalan deng- Ya!!” Taeyeon di tarik oleh Tiffany untuk pergi dari sana.

“Jika kau tidak pergi denganku , akan ku adukan kepada eommamu dan dia akan memotong uang belanjamu”.

Tiffany terdiam di tempatnya. Dia geram sendiri, mempererat pegangannya terhadap tas yang sedari tadi ia pegang.

“Aku pergi dulu Taeyeon-ah”, Tiffany membalikkan badannya mengikuti Luhan dari belakang. Melihat hal itu Taeyeon tersenyum . “Kalian cocok”. Kemudian
Taeyeon berjalan memasuki gedung.


TBC







Maaf ya @ Galaxy Above Me  aku nggak jadi buat ff ini berchapter.. dan aku juga udah anggurin lama poster yang kamu buat. Sekali lagi aku minta maaf.
Maafin aku ya.. Aku bener - bener minta maaf

Selamat tahun baru ya!!!


No comments:

Post a Comment