Saturday, September 10, 2016

Love Is Never Wrong (Chapter 12)

Title : Love Is Never Wrong
Author : NadiyaN
Poster : NadiyaN
Cast : Taeyeon, Baekhyun
Rating : 15Pg

Genre : Romance
Note : Dont copas , Dont Judge, Cast milik Tuhan YME, typo bertebaran dimana - mana




Nampak sepasang kekasih yang sedang berjalan melewati koridor. Sang yeoja sedari tadi sangat antusias saat bercerita tentang sepupunya yang baru datang dari Austria. Sudah berbagai celotehan yang yeoja itu keluarkan tanpa mendari jika kekasihnya sedang tidak menghiraukan semua perkataannya. Sampai yeoja itu memtuskan untuk duduk di bangku yang tak jauh dari tempat mereka.
Yeoja itu tak kunjung berhenti dengan apa yang ia ceritakan, kekasihnyapun semakin diam , diam dalam bosannya. Sampai pada khirnya manik mata namja itu menemukan sesuatu yang cukup membuat bola matanya memanas.


Dia mendapati dua insan berbeda gender itu sedang bergurau ria di bawah rindangnya pohon. Tangannya menggenggam gagang bangku itu dengan kuat, untuk melampiaskan kemarahannya, oh mungkin lebi htepat jika itu di sebut kecemburuan.

“Oppa, oppa.. Baekhyun oppa”, seru sang kekasih yang sedari berdongeng. “Ah ne”, kata namja itu seraya memalingkan wajahnya dari obyek yang sedar tdai ia lihat. “Kau tidak medengarkanku?”, cerucut yeoja itu. “Aku mendengarkanmu, ayo lanjutkan”. “Aku akan melanjutkannya , asalkan oppa mendengarkannya”, tuntut yeoja itu dan mendapat anggukan sebagai jawaban. Selang beberapa detik yeoja itu kembali dalam cerita fantasynya. 


Dan Baekhyun dia kembali melihat obyek yang beberapa waktu lalu sempat ia tinggalkan. Sebuah senyuman terukir di wajah yeoja itu, senyuman manis itu begitu mengiris hati Baekhyun. Senyuman tulus yang bukan untuknya. Ia ingin melihat senyuman tulus yang hanya untuknya bukan yang lain. Tapi semua itu mustahil sejak pertengkaran antara dirinya dan ibunya , walaupun hatinya selalu berkata iya tentang perjodohan itu.


Beakhyun pov

Mungkin selama ini kalian memandangku seperti orang yang... Yah seperti itulah , aku tau di benak kalia aku ini seperti apa , pendapat kalian tidak salah. Yang salah selama ini aku. Aku yang terlalu menjaga image di depannya. Perlu kalian ketahui sebenarnya apa yang di katakan eommaku itu benar , aku memang mencintainya , aku terlalu malu untuk mengungkapkan hal itu di depan banyak orang. 

Aku mencintanya dari kecil , rasa itu awalnya hanya sekedar kasih sayang antara adik dan kakak , tapi seiring berkembangnya waktu aku mulai memiliki perasaan lebih padanya. Aku menceritakan semua keluh kesahku pada eommaku dan saran dari eommaku adalah membuat sebuah perjanjian jika aku akan menikahi Taeyeon. Awalnya aku tak percaya dengan apa yang dikatakan eommaku itu. 

Bagaimana aku bisa menikah dengan saudaraku sendiri? Itu terdengar aneh bukan? Lalu eommaku mengingatkanku dengan kejadian lampau saat aku berumur 7 tahun. Saat itu kami (aku dan taeyeon) sedang bermain suami-istri suami-istrian. Saat itu kami meminta kepada kakek dan yang lainnya untuk menikah saat sudah deawasa kelak.


Saat membuat perjanjian itu aku sudah bersekolah di sekolah menengah pertama. Dan saat itu juga kedekatanku dengan Taeyeon mulai memudar, posisiku mulai terganti oleh Suho hyung. Dia yang selalu menemani Taeyeon di waktu luangnya. Taeyeon selalu merengek kepadanya , meminta sesuatu hal dengan manja sampai – sampai kehadiranku mulai tak dianggap. Saat itulah kepribadian dinginku terbentuk. Jika bukan karena tugas sekolah mungkin saat itu aku masih di sampingnya.

Aku ingin menjadi tempat dia pulang di kala sedih. Tapi semua itu sirna dan aku harus mengubur perasaanku terhadapnya.

Jika kalian bertanya kenapa aku berpacaran dengan Yuri? Katakanlah aku jahat , awalnya aku hanya merasa nyaman saat berteman dengan Yuri dan disaat itu juga aku berpikir jika aku berpacaran dengan Yuri aku akan bisa melupakan Taeyeon, katakan saja jika Yuri adalah pelarian. Jahat bukan? Jadi kalian Tahu kenapa aku tidak ada niat sama sekalipun untuk merayakan ulang tahun Yuri. Saat itu aku baru menyadarinya dan aku melakukan semua itu supaya Chanyeol tidak kecewa denganku.


Aku kira perjanjian itu tidak akan pernah terumbar keorang lain selain eommaku, tapi nyatanya dia malah mengatakan hal itu di saat semua orang tua berkumpul. Saat itu aku benar – benar malu dan aku terus saja membuat seolah – olah aku benar – benar tidak mencintai Taeyeon.



Tragedi saat aku bertengkar dengan Taeyeon , itu karena aku cemburu dan aku juga ingin melindunginya dari TOP, karena kau tau jika TOP sampai saat ini masih menyimpan dendam kepadaku. Dekat dengan Tao membuatku menjadi sangat mengkhawatirkannya. Aku tidak ingin TOP menyakitinya. 



Jika kalian ingat saat aku dan Taeyeon di kejar oleh segerombolah orang , itu adalah TOP dan teman – temannya. Saat itu aku terus menarik Taeyeon supaya kita bisa menjauh dari orang itu. 

Dan saat ini Taeyeon semakin dekat degan Tao , aku tau Tao sudah cukup berubah semenjak dia bersama Taeyeon, tapi yang ku takutkan bukan karena Tao, tapi karena faktor itu. TOP. Dan aku juga akan jujur, itu karena aku juga tidak ingin Taeyeon di ambil dariku. Bilang aja aku egois , bilang saja aku jahat karena ingin mempertahankan dia walaupun aku terus saja tak mengijinkannya untuk berada di hidupku.

Sudahlah , semua sudah berakhir sebuah perjanjian bodoh dan perjodohan antara aku dengannyapun sudah putus, yang bisa ku lakukan saat ini hanya meratapi kebodohanku melepasnya begitu saja , saat dia sudah tepat berada  di sampingku. 

Disisi lain aku juga tidak tega untuk melepaskan Yuri , yang aku tau yeoja yang berada di sampingku ini sudah sangat mencintaiku , tapi apa yang akau lakukan untuk gadis ini , aku selalu berpura – pura. Membohonginya setiap saat.

Mianhe Yuri-ah.. Aku melihatnya dengan penuh penyesalan yang sangat mendalam. Yeoja ini sepertinya memang tidak tau dengan apa yang aku rasakan. Karena sedari tadi dia terus saja bercerita tentang sepupunya , entahlah aku juga bingung , apa yang membuatnya tertarik dari sepupunya itu , sampai – sampai dia membungkus sebuah cerita dan memberikannya semua kepadaku. 

“Yuri-ah”, panggilku. Dia menoleh kearahku dan memasang wajah siap mendengarkan apa yang akan ku katakan.

“Aku pergi duluan ne, aku ada urusan sebentar lagi”, aku tak mendapati raut kekecewaan disana, kemudian sebuah senyuman mengembang dari sana. Asataga apa aku tega menyakiti yeoja sebaik ini?. 

“Ne oppa , terimakasih sudah mau mendengar ceritaku”, katanya lagi sembari mengulas senyumannya. Mianhe Yuri-ah.. sepertinya aku memang harus di hukum.

Akupun mengusap rambutnya sehingga dia mendecak kesal karena tatanan rambutnya menjadi rusak. 

“Sudah sana , cepat pergi. Oppa akan merusak rambutku jika begini”, usirnya sembari mendorongku menjauh dari tempatnya, aku hanya memasang senyuman nakal.

“Annyeong”, kataku sembari ber high five. Diapun membalas lambaianku.


“Menyesali sesuatu?”,  kata seseorang  yang tiba – tiba berada di belakangku. “Tidak bisakah kau tidak membuatku cepat mati?”.

“Mwo?? Bagian mana yang membuatmu cepat mati? Sepertinya aku tidak mencoba membunuhmu”, belanya. “Kau hampir membuatku jantungan bodoh”, rutukku. “Wah benarkah? Berarti kau sangat fokus sekali dengan mereka ya”. Aku terkejut dengan perkataan namja yang seenaknya saja menyimpulkan sesuatu. “Maksudmu?”, pura – puraku.

“Aku tau semuanya, kenapa kau terus mengelak?”.

Aku tidak mengerti dengan apa yang dia bicarakan kali ini, tau semuanya? Dia mengetahui apa? Dia mengetahui aku dan Taeyeon? Itu tidak mungkin. Aku saja tidak pernah bilang ke siapa – siapa tentang ini.

 Flashback.
 
T
B
C


Bagaimana? apakah puas? apakah pertanyaan kalian bisa terjawab? atau masih belum? Ditunggu ya next chp..
 See you, dont forget comment guess ^^

3 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. Curahan hati Baekhyun hahaha, itu pasti Sehun karena insting Sehun tau kalo Baekyeon saling suka, Btw d blog sebelah kok ilang yaa ? Dan ini lebih pendek dari biasanya author ^^ fighting

    ReplyDelete
    Replies
    1. diblog sebelah alamatnya diganti, koreaffzone.wordpress.com
      sepertinya ini emang pendek, mungkin di next chapter akan lebih panjang
      makasih ya masih setia nungguin ff ini

      Delete