Author : NadiyaN
Poster : NadiyaN
Cast : Taeyeon, Baekhyun
Rating : 15Pg
Genre : Romance
Note : Dont copas , Dont Judge, Cast milik Tuhan YME, typo bertebaran dimana - mana
Nampak sepasang kekasih yang sedang berjalan melewati
koridor. Sang yeoja sedari tadi sangat antusias saat bercerita tentang
sepupunya yang baru datang dari Austria. Sudah berbagai celotehan yang yeoja
itu keluarkan tanpa mendari jika kekasihnya sedang tidak menghiraukan semua
perkataannya. Sampai yeoja itu memtuskan untuk duduk di bangku yang tak jauh
dari tempat mereka.
Yeoja itu tak kunjung berhenti dengan apa yang ia
ceritakan, kekasihnyapun semakin diam , diam dalam bosannya. Sampai pada
khirnya manik mata namja itu menemukan sesuatu yang cukup membuat bola matanya
memanas.
Dia mendapati dua insan berbeda gender itu sedang bergurau ria di bawah rindangnya pohon. Tangannya menggenggam gagang bangku itu
dengan kuat, untuk melampiaskan kemarahannya, oh mungkin lebi htepat jika itu
di sebut kecemburuan.
“Oppa, oppa.. Baekhyun oppa”, seru sang kekasih yang
sedari berdongeng. “Ah ne”, kata namja itu seraya memalingkan wajahnya dari
obyek yang sedar tdai ia lihat. “Kau tidak medengarkanku?”, cerucut yeoja itu.
“Aku mendengarkanmu, ayo lanjutkan”. “Aku akan melanjutkannya , asalkan oppa mendengarkannya”,
tuntut yeoja itu dan mendapat anggukan sebagai jawaban. Selang beberapa detik
yeoja itu kembali dalam cerita fantasynya.
Dan Baekhyun dia kembali melihat obyek yang beberapa
waktu lalu sempat ia tinggalkan. Sebuah senyuman terukir di wajah yeoja itu,
senyuman manis itu begitu mengiris hati Baekhyun. Senyuman tulus yang bukan
untuknya. Ia ingin melihat senyuman tulus yang hanya untuknya bukan yang lain.
Tapi semua itu mustahil sejak pertengkaran antara dirinya dan ibunya , walaupun
hatinya selalu berkata iya tentang perjodohan itu.
Beakhyun pov
Mungkin selama ini kalian memandangku seperti orang
yang... Yah seperti itulah , aku tau di benak kalia aku ini seperti apa ,
pendapat kalian tidak salah. Yang salah selama ini aku. Aku yang terlalu menjaga
image di depannya. Perlu kalian ketahui sebenarnya apa yang di katakan eommaku
itu benar , aku memang mencintainya , aku terlalu malu untuk mengungkapkan hal
itu di depan banyak orang.
Aku mencintanya dari kecil , rasa itu awalnya hanya
sekedar kasih sayang antara adik dan kakak , tapi seiring berkembangnya waktu
aku mulai memiliki perasaan lebih padanya. Aku menceritakan semua keluh kesahku
pada eommaku dan saran dari eommaku adalah membuat sebuah perjanjian jika aku
akan menikahi Taeyeon. Awalnya aku tak percaya dengan apa yang dikatakan
eommaku itu.
Bagaimana aku bisa menikah dengan saudaraku sendiri? Itu terdengar
aneh bukan? Lalu eommaku mengingatkanku dengan kejadian lampau saat aku berumur
7 tahun. Saat itu kami (aku dan taeyeon) sedang bermain suami-istri
suami-istrian. Saat itu kami meminta kepada kakek dan yang lainnya untuk
menikah saat sudah deawasa kelak.
Saat membuat perjanjian itu aku sudah bersekolah di
sekolah menengah pertama. Dan saat itu juga kedekatanku dengan Taeyeon mulai
memudar, posisiku mulai terganti oleh Suho hyung. Dia yang selalu menemani
Taeyeon di waktu luangnya. Taeyeon selalu merengek kepadanya , meminta sesuatu
hal dengan manja sampai – sampai kehadiranku mulai tak dianggap. Saat itulah
kepribadian dinginku terbentuk. Jika bukan karena tugas sekolah mungkin saat
itu aku masih di sampingnya.
Aku ingin menjadi tempat dia pulang di kala sedih.
Tapi semua itu sirna dan aku harus mengubur perasaanku terhadapnya.
Jika kalian bertanya kenapa aku berpacaran dengan
Yuri? Katakanlah aku jahat , awalnya aku hanya merasa nyaman saat berteman
dengan Yuri dan disaat itu juga aku berpikir jika aku berpacaran dengan Yuri
aku akan bisa melupakan Taeyeon, katakan saja jika Yuri adalah pelarian. Jahat
bukan? Jadi kalian Tahu kenapa aku tidak ada niat sama sekalipun untuk
merayakan ulang tahun Yuri. Saat itu aku baru menyadarinya dan aku melakukan
semua itu supaya Chanyeol tidak kecewa denganku.
Aku kira perjanjian itu tidak akan pernah terumbar
keorang lain selain eommaku, tapi nyatanya dia malah mengatakan hal itu di saat
semua orang tua berkumpul. Saat itu aku benar – benar malu dan aku terus saja
membuat seolah – olah aku benar – benar tidak mencintai Taeyeon.
Tragedi saat aku bertengkar dengan Taeyeon , itu
karena aku cemburu dan aku juga ingin melindunginya dari TOP, karena kau tau
jika TOP sampai saat ini masih menyimpan dendam kepadaku. Dekat dengan Tao
membuatku menjadi sangat mengkhawatirkannya. Aku tidak ingin TOP menyakitinya.
Jika kalian ingat saat aku dan Taeyeon di kejar oleh
segerombolah orang , itu adalah TOP dan teman – temannya. Saat itu aku terus
menarik Taeyeon supaya kita bisa menjauh dari orang itu.
Dan saat ini Taeyeon semakin dekat degan Tao , aku
tau Tao sudah cukup berubah semenjak dia bersama Taeyeon, tapi yang ku takutkan
bukan karena Tao, tapi karena faktor itu. TOP. Dan aku juga akan jujur, itu
karena aku juga tidak ingin Taeyeon di ambil dariku. Bilang aja aku egois ,
bilang saja aku jahat karena ingin mempertahankan dia walaupun aku terus saja
tak mengijinkannya untuk berada di hidupku.
Sudahlah , semua sudah berakhir sebuah perjanjian
bodoh dan perjodohan antara aku dengannyapun sudah putus, yang bisa ku lakukan
saat ini hanya meratapi kebodohanku melepasnya begitu saja , saat dia sudah
tepat berada di sampingku.
Disisi lain aku juga tidak tega untuk melepaskan
Yuri , yang aku tau yeoja yang berada di sampingku ini sudah sangat mencintaiku
, tapi apa yang akau lakukan untuk gadis ini , aku selalu berpura – pura.
Membohonginya setiap saat.
Mianhe Yuri-ah.. Aku melihatnya dengan penuh
penyesalan yang sangat mendalam. Yeoja ini sepertinya memang tidak tau dengan
apa yang aku rasakan. Karena sedari tadi dia terus saja bercerita tentang
sepupunya , entahlah aku juga bingung , apa yang membuatnya tertarik dari sepupunya
itu , sampai – sampai dia membungkus sebuah cerita dan memberikannya semua
kepadaku.
“Yuri-ah”, panggilku. Dia menoleh kearahku dan
memasang wajah siap mendengarkan apa yang akan ku katakan.
“Aku pergi duluan ne, aku ada urusan sebentar lagi”,
aku tak mendapati raut kekecewaan disana, kemudian sebuah senyuman mengembang
dari sana. Asataga apa aku tega menyakiti yeoja sebaik ini?.
“Ne oppa , terimakasih sudah mau mendengar
ceritaku”, katanya lagi sembari mengulas senyumannya. Mianhe Yuri-ah.. sepertinya
aku memang harus di hukum.
Akupun mengusap rambutnya sehingga dia mendecak
kesal karena tatanan rambutnya menjadi rusak.
“Sudah sana , cepat pergi. Oppa
akan merusak rambutku jika begini”, usirnya sembari mendorongku menjauh dari
tempatnya, aku hanya memasang senyuman nakal.
“Annyeong”, kataku sembari ber high five. Diapun
membalas lambaianku.
“Menyesali sesuatu?”, kata seseorang yang tiba – tiba berada di belakangku. “Tidak
bisakah kau tidak membuatku cepat mati?”.
“Mwo?? Bagian mana yang membuatmu cepat mati?
Sepertinya aku tidak mencoba membunuhmu”, belanya. “Kau hampir membuatku
jantungan bodoh”, rutukku. “Wah benarkah? Berarti kau sangat fokus sekali
dengan mereka ya”. Aku terkejut dengan perkataan namja yang seenaknya saja
menyimpulkan sesuatu. “Maksudmu?”, pura – puraku.
“Aku tau semuanya, kenapa kau terus mengelak?”.
Aku tidak mengerti dengan apa yang dia bicarakan
kali ini, tau semuanya? Dia mengetahui apa? Dia mengetahui aku dan Taeyeon? Itu
tidak mungkin. Aku saja tidak pernah bilang ke siapa – siapa tentang ini.
Flashback.
T
B
C
Bagaimana? apakah puas? apakah pertanyaan kalian bisa terjawab? atau masih belum? Ditunggu ya next chp..
See you, dont forget comment guess ^^
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteCurahan hati Baekhyun hahaha, itu pasti Sehun karena insting Sehun tau kalo Baekyeon saling suka, Btw d blog sebelah kok ilang yaa ? Dan ini lebih pendek dari biasanya author ^^ fighting
ReplyDeletediblog sebelah alamatnya diganti, koreaffzone.wordpress.com
Deletesepertinya ini emang pendek, mungkin di next chapter akan lebih panjang
makasih ya masih setia nungguin ff ini