Title : Love Is Never Wrong
Author : Nadiya N
Main cast : Byun Baekhyun dan Kim Taeyeon
Support Cast : dilihat sendiri
Rating : PG-16
Genre : Romance
Length : Chapter
Back : Chapter 1
Disclaimer
Fanfiction ini hasil dan murni dari imjinasi saya, maaf jika ada kesalahan dan kesamaan baik yang di sengaja maupun tidak.Saya masih baru jadi mohon dimaklumi , maaf juga kalo Ff ini Geje , kata - katanya berantakan, semua yang saya tulis semata-mata hanya untuk menghibur para pembaca.
“Kau yakin ingin mendekati Taeyeon?”, tanya Kris. “Aku yakin, sangat yakin. Memangnya kenapa?”. “Kau tidak sedang ingin mempermainkan yeoja itu kan?”, Tao menggeleng, Kris mencoba melihat lekat tatapan Tao. Tidak ada kebohongan disana. Apa tau bersungguh – sungguh?. “Tapi Taeyeon adik Baekhyun”. Jelas Kris yang mencoba menyadarkan Tao tentang apa yang akan ia lakukan. “Memangnya kenapa?”. Tao mengambil buku yang berada di atas meja itu , membuka selembar demi selembar. Sementara Kris masih belum percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.
“Bagaimana jika TOP mengetahuinya?”. “Tutup mulutmu
seolah – olah tidak terjadi apa - apa”.
“Apa kau sudah yakin?”, Tao menganggukkan kepalanya.
“Baiklah, kau harus lebih hati - hati”, Kris mencoba memberi saran kepada Tao.
Mengenai TOP. Dia adalah musuh Baekhyun saat di SMP. Ingat kejadian orang
mengejar Baekhyun dan Taeyeon waktu itu? dia adalah TOP dan teman – temannya.
Kenapa TOP menjadi musuh Baekhyun? TOP menyimpan dendam kepada Baekhyun karena
adik TOP adalah orang yang menyukai Baekhyun dan dia pernah mneyatakan
perasaannya pada Baekhyun. Apa yang di katakan Baekhyun? Baekhyun menolaknya
dengan kasar, sehingga membuat yeoja itu sangat patah hati, sampai – sampai dia
tidak mau makan dan akhirnya meninggal karena sakit.
Love
Is Never Wrong
Tao mengajak Taeyeon ke taman , mereka berdua
bersuka ria di taman itu. Mereka sempat membagi kebahagian mereka dengan
beberapa anak kecil yang sedang bermain disana. Pemikiran Taeyeon tentang Tao
adalah namja yang menyebalkan sedikit
demi sedikit berkurang. Melihat betapa baiknya Tao memperlakukannya, tak ada
lagi emosi yang biasanya menyelimuti namja itu. Gelak tawa namja itu membuat
Taeyeon semakin yakin bahwa Tao adalah orang yang sangat baik. Kasih sayang
yang Tao berikan pada anak – anak itu begitu tulus. Buktinya saat ada salah
satu anak yang menangis dia dengan cepat membuat anak itu kembali tersenyum.
Mungkin keadaan yang memaksa namja itu supaya berperilaku menjadi orang lain.
“Hahhh hahhh hahh”, deru nafas Tao begitu terdengar.
“Jika oppa lelah berhentilah dulu,” Tao sedang bermain kejar – kejaran dengan
beberapa anak kecil itu dan Taeyeon menyuruh Tao supaya untuk beristirahat.
Taeyeon sudah merubah panggilan sunbaenya menjadi oppa, itupun atas permintaan
Tao. “Gwaenchana Tae, aku masih kuat”, katanya sembari menyempatkan mengulas
senyumannya.
“Hyung Hyung , ayo kejar kami”, terik salah satu
anak lelaki itu. “Baiklah, tunggu sampai kalian tertangkap”. Tao masih nampak
mengambil udara dengan rakus. “Ayo kejar kami , wleee”, anak itu menjulurkan
lidahnya mencoba mengejek Tao. “Jika aku menangkap kalian, kalian harus
membelikanku ice cream”, teriak Tao sembari berlari mencoba mengejar beberapa
anak itu.
Taeyeon hanya tersenyum ditempat , dia sedikit geli
dengan apa yang baru saja Tao ucapkan. dia meminta dibelikan ice cream kepada anak
kecil? Bukankah itu keterlaluan? Astaga sepertinya Tao menjadi anak – anak
lagi.
“Mereka memang cepat, ”eluh tao yang kemudian duduk
di smaping Taeyeon. “Mereka tidak cepat , tetapi oppa yang bodoh”, kata Taeyeon
dengan kekehannya. “Mwo? Kau mengataiku bodoh”. “Hm , oppa memang bodoh, mereka
ada banyak oppa. Bagaimana bisa oppa menangkap mereka semua”, lagi – lagi Taeyeon terkekeh. “Ya! Kim Taeyeon!”. Teriak
Tao yang membuat yeoja itu langsung berlari kebirit – birit. Tao langsung mengejar
Taeyeon tanpa ampun.
Mungkin keberuntungan Tao, anak – nak itu
membantunya untuk menangkap Taeyeon. “Ya!! Lepaskan aku!”, pekik Taeyeon yang
kakinya dipeluk oleh tiga anak kecil.
“Hyung paliwa!!”.
Greb!! Tao memeluk tubuh kecil Taeyeon. “Sekarang kau tidak bisa kemana – mana”. Kata Tao dengan kekehannya. “Oppa!! Lepaskan aku.. Jebal oppa”. “Shirreo! Nanti kau akan kabur lagi”.
“Ani, aku tidak akan kabur, janji”. Terpancar raut
kejujuran disana dan akhirnya Tao
melepaskan pelukan itu saat melihat Taeyeon seperti sesak nafas. “Oppa pabo, wleeee”,
ece Taeyeon yang langsung lari denga cepat. “Ya!! Kau memang.. Aish..”, Tanpa
panjang lebar Tao mengejar yeoja pendek yang suadah mengingkari janjinya dan
mengejeknya.
“Awas kau”, teriak Tao yang mempercepat lariannya.
Love
Is Never Wrong
“Gomawo oppa sudah mau mengantarku pulang”. Kata
Taeyeon yang sudah berada di luar jendela mobil Tao. “Sama – sama, ngomong –
ngomong aku tidak melihat Baekhyun”, tanya Tao. “Baekhyun oppa? Ah dia berada
di rumah dan ini adalah rumah Suho oppa”. Tao mengangguk mengerti.
“Sebaiknya oppa pulang , sekarang sudah malam”.
“Sebaiknya oppa pulang , sekarang sudah malam”.
“Kau mengusirku?”.
“Tidak , hanya saja jika terlalu larut berbahaya”.
“Baiklah , aku pulang sekarang. Aku titip salam kepada siapa saja yang berada di dalam sana ne”. Taeyeon mengangguk. Dan akhirnya Tao menancap gasnya , Taeyeon melambaikan tangannya atas kepergian Tao.
Kenapa dia pulang kerumah Suho? Karena dia tidak iangin terus terlarut pertengkaran dengan Baekhyun. Taeyeon sudah diijinkan untuk tinggal di rumah Suho , tapi dengan satu syarat, dia tidak boleh manja kepada Suho karena Suho sudah berkeluarga. Kehadiran Taeyeon dirumah itu di sambut baik oleh Sooyoung. Karena saat ini Sooyoung merasa sangat bosan berada dirumah. Dia tidak diijinkan bekerja setelah hasil dokter yang menyebutkan bahwa Sooyoung sedang hamil. Meskipun usia kehamilannya terbilang muda. Suho tetap tidak mengijinkan istrinya itu untuk bekerja. Sangat over bukan? Itulah Suho. Sooyoung sebagai istri tidak bisa membantah perkataan suaminya itu.
Love
Is Never Wrong
Bebarapa tahun kemudian.
Terlihat universitas itu kini sudah dipenuhi oleh
beberapa mahasiswa yang berlalu lalang disana. Suara – suara tak luput
melengkapi mereka yang berbincang bincang dan tefus sapa. Seorang yeoja yang
kini di balut oleh sweter berwarna peach itu mulai memasuki area kampus.
Sesekali kali dia membalas sapaan oleh orang – orng yang menengenalnya.
Sekarang
yeoja ini bukanlah seorang murid SMA, dia adalah seorang pelajar.
Taeyeon, dia tersenyum saat mendapat sambutan dari
namja bermata panda. “Oppa”. “Ayo kita masuk”, tawar Tao mengajak. Lalu dia
menangguk. Mereka sekarang benar – benar dekat, beberapa tahun belakangan ini
hubungan nampak seperti layaknya sepasang kekasih.
Tetapi itu sama sekali tak di pedulikan oleh
Taeyeon. Peka? Taeyeon bukannya tidak peka , dengan sangat peka tapi hanya saja
dia tidak bisa berbuat apa – apa saat hatinya kini sudah sepenuhnya milik sang
kakak, Baekhyun.
Kedekatannya dengan Tao bukan berarti bisa merubah
rasa sukanya pada Baekhyun, hal itu justru membuat Taeyeon semakin menyukai
kakaknya dan sekarang sudah berubah menjadi cinta.
Tidak ada yang tau soal itu , kecuali Kyungsoo teman
Taeyeon . Yang kebetulan dia satu universitas dengannya.
Sesekali yeoja itu datang ke perpustakaan untuk
mencurahkan isi hatiya. Dia berkali – kali menanyakan apakah perasaannya itu
salah? Dan Kyungsoo juga sudah berungkali menjawabnya bahwa itu tidak salah.
Luhan dan Chanyeol tak luput menjadi bahan
pertanyaannya. Perasaan blak – blakan mereka yang ditunjukkan padanya itu
membuat Taeyeon semkain merasa bersalah. Bersalah karena tak bisa membalas
perasaan mereka. Tiga orang namja akan terluka jika Taeyeon tetap egois memilih
Baekhyun sebagai orang yang dicintainya, namun mau bagaimana lagi? Persaannya
tak mudah di ubah.
Sedangkan Baekhyun? Dia malah tambah menjauh dari
Taeyeon. Dia kembali seperti dulu. Dulu yang tak pernah memperdulikan Taeyeon.
Pernah sewaktu itu , Taeyeon berada di rumah dan dia mendapat telfon dari Tao.
Flashback
Baekhyun yang mendengar panggilan Tao oppa yang sering kali di sebut Taeyeon langsung marah. Setelah panggilan itu berakhir dia langsung memarahi Taeyeon, dia menyuruh Taeyeon untuk tidak lagi berhubungan dengan Tao. Namun Taeyeon menolak mentah – mentah apa yang dikatakan oppanya itu.
Dia balik memarahi Baekhyun dan dengan sekali sentakan Taeyeon mengatakan ‘JANGAN PERNAH GANGGU HIDUPKU’.
Pertengkaran itu mengejutkan orang seisi rumah. Baru
kali ini mereka melihat pertengkaran Baekhyun dan Taeyeon yang begitu parah.
Ahjumma Choi sampai tak percaya. Walaupun mereka sedikit tidak akur tetapi
mereka tidak pernah bertengkar sampai separah ini.
Mereka menenangkan keduanya. Menasehatinya dengan baik.
“Kenapa kalian seperti ini?, ”tanya harabeoji yang
melihat mereka secara bergantian dan kemudian membuang nafasnya kasar.
“Kalian sudah besar, jangan bertengkar seperti anak kecil”.
“Aku tidak salah harabeoji”, sengka Taeyeon. Baekhyun hanya mendecih mendengr perkataan Taeyeon. “Baekhyun oppa dulu yang memulainya”, belanya.
“Sebenarnya apa yang terjadi?”, tanya Harabeoji lagi. “Bukan urusan orang tua”, kata Baekhyun yang kemudian pergi dari tempat itu.
“Ya!”, pekik Tn.Byun. “Sejak kapan dia jadi kurang ajar seperti ini?”,Tn.Byun tidak percaya jika anaknya itu sama sekali tidak menghargai adanya para orang tua disini. “Sudahlah, dia sedang emosi”, kata Ny.Byun yang menenangkan suaminya.
Harabeoji (Tn.Park) melihat kearah Taeyeon yang sudah stabil emosinya , lalu dia mebuang nafasnya pelan,“Tae , sebaiknya kau pergilah istirat di kamar”. Taeyeon langsung menuruti perkataan kakeknya itu.
“Kalian bisa kembali juga”.
Flashback off
Gimana di chapter ini? Alurnya kecepetan ya? Aduhh maaf ya kalo emang gak sesuai dengan keinginan kalian. Next chap mungkin akan author kasih berbagai flashback. Ini minim banget, banyak halangan saat mau ngelanjutin ff ini. Tugas juga sudah mulai numpuk jadi di maklumi oke. Jangan lupa komentar kalian .
No comments:
Post a Comment