Tuesday, February 9, 2016

Love Is Never Wrong (Chapter 7)

Title : Love Is Never Wrong
Cast : Taeyeon & Baekhyun
Rating : 17+
Genre                    : Romance
Length                  : Chapter

Back                     : 
Disclaimer
Fanfiction ini hasil dan murni dari imjinasi saya, maaf jika ada kesalahan dan kesamaan baik yang di sengaja maupun tidak.Saya masih baru jadi mohon dimaklumi , maaf juga kalo Ff ini Geje , kata – katanya berantakan, semua yang saya tulis semata-mata hanya untuk menghibur para pembaca.
Dilarang Copas dan mengganti nama pemilik ff.
Happy  reading ^^
Dont Copas


“Akhir-akhir ini.. Mereka lebih akur, dan aku pernah melihat hyung tidur di kamar noona”. Baekhyun yang mendengar petuturan Jongin itu terdiam. Sedangkan Taeyeon bingung akan menjawab apa. “Untuk apa kau tidur di kamar Taeyeon? Apa kamarmu bermasalah?”tanya Jaein . “Aku-… “,ucapan Baekhyun terpotong                “Sama sekali tidak”, sengka Jongin. Baekhyun membulatkan matanya. Oh Tuhan Baekhyun ingin sekali menyumpal mulut bocah itu dengan serbet.  “Lalu apa penjelasanmu Baek?”. Tanya Tn.Byun.

Baekhyun menatap ayahnya lekat. Sedangkan orang yang ditatap terlihat menunggu jawaban anaknya itu. Baekhyun beralih menatap Taeyeon. Dia menghela nafas saat diketahui bahwa Taeyeon menundukkan kepala.
"Ahh.. Baiklah, aku hanya kelelahan waktu itu. Lagi pula kami tidak melakukan apapun selain tidur. Bukannya aku dan Taeyeon adik dan kakak? Kenapa kalian mengintrogasi kami sepertu melakukan hal yang salah?", tutur Baekhyun panjang lebar. Kini pandangan Baekhyun mengedar ke semua penjuru yang tengah menatapnya. "Apa? Apa kurang jelas?".
"Ah ah ne ne, kami percaya kepada kalian berdua. Benarkan Kim, hahaha..", kata Tn. Byun yang meminta persetujuan kepada Tn. Kim. "Ah ne ne ne hyung", Tn. Kim menyunggingkan senyuman.

*
*
*

'Klek'.
Pintu mobil terbuka, semua mata tertuju pada mobil yang terbuka di area sekolah mereka. Si casanova Byun Baekhyun dan si cute yeoja Taeyeon. Seruan dari semua siswa yang ada di tempat itu. Kata - kata yang menebak - nebak tentang apa yang terjadi di depan mereka terdengar oleh orang yang dituju. Mereka hanya melewati acuh. "Apa mereka berdua punya hubungan?". "Yuri eonni bagaimana?". "Mungkin hubungan mereka telah kandas".
*
*

*
Dua orang namja berjalan sembari menebar senyuman mereka. Para yeoja yang dapat melihat senyuman mereka berseru.'Ahhhh'.  Tatapan mereka terhenti saat melihat dua orang beda jenis kelamin itu menjadi pusat perhatian siswa di sekitar mereka. "Hun", panggiln namja di sampingnya. Dua namja ini saling pandang heran. "Apa terlihat aneh?". "Ya.. Aku rasa begitu". Sehun menunjuk dengan dagunya untuk menyuruh temannya berjalan terlebih dahulu.

"Hei.. Apa kami tidak salah lihat?", seru Chanyeol pada temannya yang menjadi pusat perhatian itu. "Apa yang salah?". Jawabnya dengan datar. "Baek, apa kau tidak mau berbagi cerita dengan kami? Bagaimana denganmu Tae?". Tanya Sehun berikutnya.

Taeyeon hanya melipat tangan di dada,"Ayolahh.. Aku risih dengan semua perhatian ini. Apa kita tidak bisa cepat pergi dari sini?", eluh Taeyeon. "Jelaskan dulu pada oppa", tuntut Chanyeol. "Oppa? Manis sekali ucapanmu Park Chanyeol". Chanyeol menyikut perut Sehun. "Tanyakan saja pada Byun oppa?", ketus Taeyeon. Taeyeon benar - benar tidak suka dengan keadaan ini. Sungguh Taeyeon ingin sekali menyeret tiga namja di sampingnya ini untuk segera pergi dari tempat itu. Mengapa Taeyeon tidak pergi sendiri? Jika itu bisa , dia akan melakukannya sedari tadi. Tetapi setelah kedatangan dua namja ini. Tempat ini semakin di penuhi oleh tatapan intens  para yeoja yang berada di sekitar kita. Maka mau tak mau Taeyeon harus keluar dari lingkaran itu dengan namja - namja ini.

"Supir dirumah kami istrinya sakit, jadi aku bawa mobil". Tutur Baekhyun singkat. Chanyeol dan Sehun mengangguk setuju. Chanyeol tidak sengaja melihat sudut bibir Taeyeon. "Tae, kenapa ini luka?". Jemari Chanyeol menunjuk apa yang di maksudnya.
Sehun dan Baekhyun ikut memperhatikan. Taeyeon meraba apa yang di tanyakan Chanyeol. Taeyeon merasakan perih, lalu dia mengingat dari mana asal luka ini. Setelah Taeyeon mengingatnya seketika pipinya memerah. Sehun yang mengetahui perubahan Taeyeon semakin bingung," Apa kau demam Tae?". Belum menjawab pertanyaan Sehun Taeyeon kikuk sekarang. Baekhyun hanya diam tak bicara , dia memperhatikan luka itu lekat. Baekhyun ingat, luka itu di sebabkan olehnya sendiri. Manik mata Baekhyun dan Taeyeon bertemu. Membuat kecanggungan diantara keduanya. Sehun yang merasa ada sesuatu yang ganjal hanya diam. Dia tidak mau memperkeruh keadaan. "Kenapa diam?". Tanya Chanyeol.

"Ak-ku.. Ah luka ini , Ak-ku terburu - buru saat makan". Ucap Taeyon yang diakhiri cengiran. Chanyeol mengangguki jawaban Taeyeon. "Cha.. Kita pergi", Chanyeol menarik lengan Taeyeon untuk pergi dari tempat itu dan meninggalkan Sehun dan Baekhyun di belakang. 
Sehun masih menatap kepergian dua orang itu. Dia melirik pada namja yang masih berada di sampingnya. "Aku mencium bau sesuatu". Ucap Sehun sembari menatap Baekhyun penuh selidik. "Apa maksudmu? Apa aku bau?", tanya Baekhyun yang tak mengerti tujuan temannya mengatakan hal itu. "Coba jelaskan!". Sehun kembali menatap Baekhyun. "Jelaskan apa? Bukannya sudah di jelaskan semuanya". Tutur Baekhyun tenang.
Sehun sudah menduga , bahwa tidak mudah mengorek informasi dari temannya ini. "Huh.. Baiklah jika kau membutuhkan saran atau sekedar tempat curhat datanglah padaku". Kata Sehun sembari menepuk bahu Baekhyun dan pergi meninggalkan Baekhyun sendiri. "Apa maksudnya itu?", tanya Baekhyun pada dirinya sendiri.

***

Taeyeon telah berada di dalam kelasnya. Dia mengedarkan pandangannya, nihil dia tidak menemukan sahabat - sahabatnya. "Hei", sapa seseorang. "Hei", balas Taeyeon. "Apa kau mencari sesuatu?". "Ani.. Kajja kita duduk Lu". Ajak Taenyeon. Sejak kejadian beberapa hari yang lalu, Luhan segera meminta maaf pada Taeyeon atas sikapnya yang keterlaluan. Dan Taeyeon menerima permintaan itu langsung tanpa babibu. 
"Tae, nanti jam istirahat apa kau akan pergi ke kantin?". Tanya Luhan sembari meletakan tas di bangkunya. "Aku rasa tidak, aku akan pergi ke perpustakaan". "Lagi?", tanya Luhan memastikan dengan cepat Taeyeon mengangguk. "Aku bingung, kenapa akhir - akhir ini kau sering pergi ke perpustakaan?". Taeyeon sudah jarang sekali menghabiskan jam istirahatnya di kantin , dia pergi ke perpustakaan untuk bertemu kyungsoo. Tidak mendengar nasihatnya sehari Taeyeon terasa hampa. 
"Kau ingin tau? Kenapa tidak ikut saja", tawar Taeyeon. "Apa kau lupa? Aku mempunyai masalah dengan penjaga perpustakaan". "Ahhh benar juga, suruh siapa menghilangkan buku biologi yang kau pinjam pabo?". Kesempatan dalam kesempitan Taeyeon gunakan untuk menghina Luhan. "Aishh... Dasar yeoja pendek". Luhan hampir saja melemparkan buku yang lumayan tebal kearah Taeyeon, namun semua itu gagal karena ada salah satu murid yang berteriak bahwa guru mereka sudah mau memasuki kelas. 'Beruntung kau yeoja pendek' gumam Luhan dalam hati sembari melihat Taeyeon intens, Taeyeon melihat tatapan itu langsung membalas dengan menjulurkan lidahnya mengejek hal itu membuat Luhan semakin geram saja terhadap temannya itu.
.
.
 'Klek'
Pintu perpustakaan terbuka, ruangan yang sangat berbeda. Aroma khas yang setiap penggemarnya selalu ingin kembali ke tempat ini. Taeyeon berjalan ke rak buku, setelah mendapati buku apa yang dia cari langsung saja dia mencari seseorang. Matanya sudah mengedar ke seluruh tempat di ruangan itu. Tapi dia tidak menemukan orang itu. Taeyeon menghela nafas kecewa, menatap buku yang dia pegang tanpa minat. "Apa kau mencariku noona?". Kata seseorang yang berbisik ditelinga Taeyeon. Taeyeon membalikkan badan ketempat suara itu terdengar. "Kau darimana saja pabo?". Awalnya orang itu tersenyum ceria , tapi setelah  orang didepannya menyebutnya pabo senyuman itu seketika sirna. "Jika kau tidak suka , aku akan pergi", ucap orang itu seraya meninggalkan posisi awalnya. Dengan segera Taeyeon menahan tangan orang itu. "Aku bertanya kau darimana, bukan menyuruhmu untuk pergi". "Begitu kah Ny.Kim". "Ne.. Tn.Do, ahh sudahlah kajja kita duduk".

+++
Baekhyun sedari tadi bingung dengan sikap Sehun. Entalah kenapa Sehun seperti orang yang mengawasi teroris. Atau Baekhyun yang terlihat aneh di depan Sehun. Tapi sudahlah, Baekhyun tidak ingin memikirkannya lebih panjang. Pandangan Baekhyun kini beralih pada seorang yeoja yang sangat cantij dan berstatus sebagai yeojachingunya. "Chagi, sedang apa kemari?", tanya Baekhyun dengan sikap yang seperti biasa. "Tidak ada apa - apa oppa, aku hanya sedang bosan". Baekhyun mengangguk mengerti. "Bukankah kita sudah satu tahun berpacaran",ucap Baekhyun. "Lalu?". 
"Tapi keluargaku belum mengenalmu. Apa mau nanti kamu makan malam dirumahku?". Tanya Baekhyun yang menaik turunkan alisnya menggoda. Yuri terkekeh dengan sikap Baekhyun. "Sebenarnya aku ingin, tapi aku ragu". "Ragu? Ragu untuk apa? Apa kamu takut jika keluargaku tidak menyukaimu?". Yuri mengangguk pelan. "Mereka pasti menyukaimu, salah satunya Taeyeon. Apa kau pernah melihat Taeyeon tidak menyukaimu?". 

-
Di tempat Sehun
Awalnya Sehun tidak begitu tertarik dengan kedia sejoli yang sedang bercengkrama di sampingnya setelah mendengar nama 'Taeyeon' telinga Sehun langsung fokus dengan pembicaraan mereka. 'Apa dugaanku salah?' batin Sehun.  "Jadi bagaimana?". "Em.. Baiklah aku akan datang". "Itu baru yeojaku". Sehun sedikit melirik dari ekor matanya. Baekhyun mengelus pipi Yuri sayang. 'Mungkin hanya firasatku saja' batin Sehun lagi. Kemudian Sehun beranjak dari tempatnya. "Mau kemana Hun?", tanya Baekhyun. Sehun menatap sebentar temamnya itu. "MencariTiffany, panas jika disini terus". Sehun langsung melengos pergi tanpa mendengarkan ucapan Baekhyun berikutnya.


***

"Cantik". Kata Taeyeon yang mendapati kedatangan Baekhyun dan Yuri. "Gomawo Taeyeon-ah", kata Yuri lembut. Taeyeon tersenyum dan langsung berlari. "Maafkan aku karena sikap Taeyeon yang seperti anak - anak", ucap Baekhyun pelan. Yuri hanya tersenyum. "Tidak masalah dia akan menjadi adikku bukan?". Baekhyun terdiam seketika. Yuri yang mengetahui kediaman Baekhyun menatapnya bingung. "Wae? Apa oppa tidak mau menikah denganku?". "Oh aniya.. Chagi. Oppa hanya tidak connect dengan pembicaraanmu , pasti oppa tertular virus Chanyeol". Baekhyun tertawa renyah yang di balas senyuman oleh Yuri. 

"Yuri-ah bagaimana sekolahmu?". Tanya ibu Baekhyun. "Baik tante". "Apa Baekhyun baik di sekolah?", kali ini ibu Taeyeon yang bicara. "Baekhyun baik di sekolah". "Apa Taeyeon juga baik di sekolah?", tanya Tn.Byun. "Ya.. Kenapa pembicaraan ini teralih padaku? Appa Byun aneh", ucap Taeyeon yang mengerucutkan bibirnya membuat semua orang disana terkekeh. "Baik, Taeyeon sangat baik di sekolah. Lebih baik Taeyeon daripada Baekhyun". Jawab Yuri lagi. Taeyeon tersenyum penuh kemenangan. "Aku anak yang baik di sekolah",sanjung Taeyeon. "Yuri-ah.. Kenapa kau lebih membela Taeyeon? Disini pacarmu bukan dia tapi aku". Baekhyun tidak terima dengan ini. "Oppa , itu berarti Yuri eonni lebih menyukaiku daripada oppa", kekeh Taeyeon. Yuri terus tertawa pelan saat mendengar sahut-sahutan antara Taeyeon dan Baekhyun. Sementara kakek dan nenek mereka hanya menggeleng pasrah. "Baek Tae hentikan, kalian membuat Yuri tidak nyaman", tegur appa Taeyeon.
'''
"Apakah keluargaku menyeramkan? Atau mereka terlihat tidak menyukaimu?", Tanya Baekhyun yang sudah sampai di depan rumah Yuri. "Ani, mereka baik semua". "Baguslah kalau begitu". 
"Oppa pamit ne?". Yuri mengangguk. Baekhyun mengelus puncak kepala Yuri. "Hentikan oppa, oppa membuat rambutku rusak". Ucap Yuri sedikit manyun. Baekhyun tersenyum geli,"walaupun rambutmu rusak , kamu akan tetap terlihat cantik". 


###

Yuri pov:

Ahhh lelah terasa saat aku baru mengganti dressku dengan baju tidur. Aku menengok jam, ternyata sekarang sudah jam 9 malam. Dengan cepat aku memencet tombol remot dan mencari chanel yang menayangkan Drama korea kesukaanku. Ini dia, wah ternyata ini sudah sampai episode yang di tempat makan. "Ahhhh ". Teriakku saat mendapati dua sejoli itu berciuman. Aku menatap lekat layar televisiku. 'Seperti apa rasanya berciuman?', kataku didalam hati. Kalau boleh aku jujur Baekhyun adalah pacar pertamaku walaupun aku berpacaran dengannya sudah satu tahun tapi  kami tidak pernah sekalipun berciuman. Saat aku melewati sepasang kekasih tidak jarang sekali aku melihat mereka sedang berciuman. Didalam benakku hanya melintas kalimat 'kapan aku akan melakukannya dengan Baekhyun'

T
B
C



Gomawo buat readers yang udah mau baca ff gak jelas ini sampai chapter ini. Walaupun kebanyakn silent readers sih -_- . Tapi tak apalah. Em tolong buat silent readers untuk memberi semangat atau sekedar komentar di kolom komentar, supaya author semakin semangat ngelanjutin ff ini. Segitu aja dulu, maafkan semua typo yang ada, kesalahan - keselahan yang lainnya juga di maafin ya.
Annyeong ^^

3 comments:

  1. Cepet dilanjut ㅠㅠ apa taeyeon tidak cemburu ? baek jangan mainin perasaan perempuan, yuri sudah dikenalin lalu hubungan kalian gimana ? author 😁 cepet dilanjut oke, baca ff ini sedikit bikin saya lupa akan tugas kuliah yang dikejar dateline 😄 maaf banyak bicara cepet dilanjut pokoknya, oke fighting

    ReplyDelete
  2. Iya gakpapa kok. Ditunggu ya kelanjutannya

    ReplyDelete
  3. maaf baru sadar hahah, oke saya tunggu 😁 saya juga penasaran sama kelanjutannya, di blog sebelah juga saya baca dan comment, karena saya belum sadar kalo saya sudah baca disini 😄

    ReplyDelete